Sejarah 23 Agustus di Dunia: Hari Internasional untuk Mengingat Perdagangan Budak dan Penghapusan

- 23 Agustus 2021, 11:37 WIB
/

KALBAR TERKINI – Malam tanggal 22 hingga 23 Agustus 1791, di Santo Domingo (sekarang Haiti dan Republik Dominika) menyaksikan awal pemberontakan yang akan memainkan peran penting dalam penghapusan perdagangan budak transatlantik.

Dengan latar belakang inilah Hari Internasional untuk Peringatan Perdagangan Budak dan Penghapusannya diperingati pada tanggal 23 Agustus setiap tahun.

Hari Internasional ini dimaksudkan untuk menorehkan tragedi perdagangan budak dalam ingatan semua orang.

Baca Juga: Sejarah 20 Agustus: Khalid bin Walid Pimpin Pasukan Muslim Kuasai Suriah dan Palestina Tumbangkan Bizantium

Sesuai dengan tujuan proyek antarbudaya "Rute Budak", itu harus menawarkan kesempatan untuk pertimbangan kolektif tentang penyebab historis, metode dan konsekuensi dari tragedi ini, dan untuk analisis interaksi yang ditimbulkannya antara Afrika, Eropa, Amerika dan Karibia.

Direktur Jenderal UNESCO mengundang Menteri Kebudayaan dari semua Negara Anggota untuk menyelenggarakan acara setiap tahun pada tanggal tersebut, yang melibatkan seluruh penduduk negara mereka dan khususnya kaum muda, pendidik, seniman dan intelektual.

Dirjen UNESCO juga menyampaikan semua pesan kepada dunia mengenai hari internasional ini, agar kita selalu mengingat akan sejarah kelam yang dimiliki dunia.

Baca Juga: Hari Kemerdekaan Indonesia: Sejarah Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan RI

“Pada tanggal 23 Agustus tahun ini, kami menghormati ingatan para pria dan wanita yang, di Saint-Domingue pada tahun 1791, memberontak dan membuka jalan bagi berakhirnya perbudakan dan dehumanisasi.

UNESCO menghormati ingatan mereka dan semua korban lain dari perdagangan budak dan perbudakan, untuk siapa mereka berdiri.

23 Agustus 1791 adalah waktu untuk menghapus eksploitasi manusia dan untuk mengakui martabat yang sama dan tanpa syarat dari setiap individu di Bumi.

Baca Juga: Hari Kemerdekaan Indonesia: Sejarah 19 Agustus PPKI Menetapkan Dua Keputusan dan Pelantikan Pertama Ketua MA

Hari ini, marilah kita mengingat korban dan pejuang kemerdekaan di masa lalu sehingga mereka dapat menginspirasi generasi mendatang untuk membangun masyarakat yang adil." Kata Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay.

Hari Internasional untuk Peringatan Perdagangan Budak dan Penghapusannya pertama kali dirayakan di sejumlah negara, khususnya di Haiti (23 Agustus 1998) dan Goree di Senegal (23 Agustus 1999).

Acara dan debat budaya juga diselenggarakan. Tahun 2001 melihat partisipasi Museum Tekstil Mulhouse di Prancis dalam bentuk lokakarya untuk kain yang disebut "Indiennes de Traite" (sejenis belacu), yang berfungsi sebagai mata uang untuk pertukaran budak pada abad ketujuh belas dan kedelapan belas.

Baca Juga: Sejarah 18 Agustus: UUD 1945 Disahkan, Soekarno Hatta Jadi Presiden dan Wakil Presiden Kala Itu

Surat Edaran CL/3494 tanggal 29 Juli 1998 dari Direktur Jenderal kepada Menteri Kebudayaan mengundang semua Negara Anggota untuk menyelenggarakan acara mengingat kembali sejarah kelam terjadi d dunia yang menandai 23 Agustus setiap tahun.***

Editor: Maya Atika

Sumber: UNESCO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah