Pribumi Indonesia Diklaim Keturunan Manusia Purba Misterius yang Nyaris Punah!

- 31 Maret 2021, 06:25 WIB
HOMO ERECTUS -  Homo erectus adalah hominid yang berhasil keluar dari Afrika, 1,8 juta tahun silam dan mendiami pelosok-pelosok daratan di bumi. Mereka memiliki kemampuan beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan dingin, sedang, dan panas. Jejak-jejak migrasi mereka ditemukan di Ethiopia, Tanzania, China, India, Dminasi, Perancis, Spanyol, Jerman, dan di Sangiran (Indonesia). Homo erectus telah mengembangkan teknologi pembuatan alat batu dan telah mengenal api./ KEMDIKBUD.GO.ID/ISB-PJ)
HOMO ERECTUS - Homo erectus adalah hominid yang berhasil keluar dari Afrika, 1,8 juta tahun silam dan mendiami pelosok-pelosok daratan di bumi. Mereka memiliki kemampuan beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan dingin, sedang, dan panas. Jejak-jejak migrasi mereka ditemukan di Ethiopia, Tanzania, China, India, Dminasi, Perancis, Spanyol, Jerman, dan di Sangiran (Indonesia). Homo erectus telah mengembangkan teknologi pembuatan alat batu dan telah mengenal api./ KEMDIKBUD.GO.ID/ISB-PJ) /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Setiap organisme memiliki genom yang mengandung informasi biologis yang diperlukan untuk membangun tubuhnya, dan mempertahankan hidupnya, serta diwariskan ke generasi berikutnya. Dengan sejumlah interaksi kompleks, urutan nukleotida komponen penyusun asam nukleat, digunakan untuk membuat semua protein pada suatu organisme, pada waktu dan tempat yang sesuai.  

Protein ini menjadi komponen pembentuk tubuh organisme, atau memiliki kemampuan membuat komponen pembentuk tubuh tersebut, atau mendorong reaksi metabolisme yang diperlukan untuk hidup. Kebanyakan genom, termasuk milik manusia dan makhluk hidup bersel lainnya, terbuat dari DNA (asam deoksiribonukleat), namun sejumlah virus memiliki genom RNA (asam ribonukleat). 

Kajian yang mempelajari genom dikenal sebagai genomika (genomics). Saat ini, sekuens (urutan) nukleotida pada genom sejumlah organisme telah dipetakan seluruhnya dengan teknik sekuensing DNA dalam berbagai proyek genom. Misalnya , Proyek Genom Manusia yang diselesaikan pada 2003.

Perbandingan genom organisme, dapat memberikan informasi mengenai karakteristik organisme tersebut, evolusinya, dan berbagai proses biologis. 

Hobbit Kawin dengan Manusia Purba

Para ilmuwan berburu secara khusus untuk urutan genetik yang sangat berbeda dari yang biasanya terdeteksi pada manusia modern, karena DNA tersebut mungkin berasal dari garis keturunan manusia yang punah, seperti H floresiensis atau H luzonensis. 

Studi baru ini mengkonfirmasi penelitian sebelumnya, yang menemukan tingkat keturunan Denisovan yang relatif tinggi pada orang-orang di maritim Asia Tenggara, New Guinea, dan Australia. Sebanyak tiga-enam persen DNA mereka berasal dari Denisovan.  Itu tidak menunjukkan bukti kawin silang antara manusia modern dan garis keturunan yang lebih tua, seperti Homo erectus.

Para peneliti juga menemukan jejak urutan genetik yang sangat berbeda dalam DNA Denisovan , yang diekstraksi dari spesimen yang ditemukan di Siberia.

Hal ini mungkin berasal dari hubungan yang sangat jauh dengan manusia modern, yang mungkin menunjukkan bahwa Denisovan bisa kawin dengan garis keturunan manusia purba, seperti H erectus, sekitar 1 juta tahun yang lalu, sebelum Denisovan terpecah menjadi cabang Asia Selatan dan Timur. 

Jadi, apa yang mungkin disarankan oleh temuan baru ini?

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x