Sejarah 19 April, Perang Revoluasi Kemerdekaan Amerika Serikat Dimulai

19 April 2021, 15:33 WIB
Amerika Serikat dan Iran berencana akan menghidupkan kembali kesepakatan tentang nuklir yang pernah dilakukan 2015 silam. /Pexels/

KALBAR TERKINI –  19 April 1775 Perang Revolusi yang paling menentukan di Amerika Serikat dimulai.

Perang Revolusi Amerika Serikat terjadi antara tahun 1775 sampai tahun 1783.

Perang yang kemudian disebut sebagai Perang Kemerdekaan Amerika Serikat tersebut berawal sebagai sebuah perang antara Kerajaan Britania Raya dan Amerika Serikat yang baru berdiri.

Baca Juga: Sejarah 18 April, Negara Kalimantan Bentukan Belanda Dibubarkan

Baca Juga: Sejarah 17 April, Perjuangan Petani Brasil Dijawab Dengan Pembantaian Eldorado dos Carajás

Namun perlahan menjadi perang global antara Britania di satu sisi dan Amerika SerikatPrancisBelanda, dan Spanyol di sisi lainnya.

Perang ini dimenangkan oleh Amerika Serikat dengan hasil yang bercampur dengan kekuatan lainnya.

Perang ini merupakan akibat dari Revolusi Amerika Serikat.

Para kolonis bangkit karena Undang-Undang Stempel 1765 yang dikeluarkan Parlemen Britania Raya tidak konstitusional.

Parlemen Britania menegaskan bahwa mereka punya hak untuk memberlakukan pajak pada para kolonis.

Kolonis mengklaim bahwa karena mereka penduduk Britaniaperpajakan tanpa perwakilan rakyat dianggap ilegal.

Kolonis Amerika Serikat membentuk Kongres Kontinental yang bersatu dan pemerintahan bayangan di setiap koloni, meski pada awalnya masih setia kepada Raja.

Pemboikotan Amerika Serikat terhadap teh Britania yang terkena pajak mendorong terjadinya peristiwa Pesta Teh Boston tahun 1773, yang merupakan penghancuran muatan teh kapal Britania.

London menanggapinya dengan mengakhiri pemerintahan mandiri di Massachusetts dan meletakkannya di bawah kendali pasukan Britania dengan Jenderal Thomas Gage sebagai gubernurnya.

Pada bulan April 1775, Gage mengetahui bahwa persenjatan sedang dikumpulkan di Concord, dan ia mengirimkan tentara Britania untuk merampas dan menghancurkannya.

Milisi lokal melawan para tentara dan melakukan baku tembak (lihat Pertempuran Lexington dan Concord).

Setelah berulang kali meminta raja Britania ikut campur dalam parlemen, semua keputusan damai berakhir ketika Kongres dicap pengkhianat melalui dekret raja, dan mereka menanggapinya dengan mendeklarasikan kemerdekaan sebuah bangsa berdaulat yang baru, Amerika Serikat, pada tanggal 4 Juli 1776.

Kaum Loyalis Amerika Serikat menolak Deklarasi ini dan berpihak pada Raja; mereka diasingkan dari kekuasaan di mana-mana.

Upaya Amerika Serikat untuk memperluas pemberontakan ini hingga Quebec dan Florida tidak berhasil.

PrancisSpanyol, dan Republik Belanda diam-diam memberi persediaan, amunisi, dan senjata kepada kaum revolusioner dimulai tahun 1776.

Pada Juni 1776, Amerika Serikat berhasil mengendalikan setiap negara bagian secara penuh, tetapi kemudian Angkatan Laut Kerajaan Britania menduduki New York City dan menjadikannya pangkalan utama mereka. Perang ini segera buntu.

Angkatan Laut kerajaan dapat menduduki kota-kota pesisir lainnya dalam waktu singkat, tetapi pemberontak mengendalikan wilayah pedesaan yang dihuni 90 persen populasi AS.

Strategi Britania bergantung pada mobilisasi milisi Loyalis dan tidak pernah terwujud.

Serbuan Britania dari Kanada pada tahun 1777 berakhir dengan penaklukan pasukan Britania pada Pertempuran Saratoga.

Kemenangan Amerika Serikat ini mendorong Prancis memasuki perang secara terbuka pada awal 1778, sehingga menyeimbangkan kekuatan militer kedua belah pihak. 

Spanyol dan Republik Belanda—sekutu Prancis—juga berperang dengan Britania selama empat tahun berikutnya, mengancam invasi ke Britania Raya dan menguji kekuatan militer Britania dengan serangkaian kampanye di Eropa. 

Keterlibatan Spanyol berujung pada penarikan pasukan Britania dari Florida Barat, sehingga mengamankan wilayah selatan Amerika Serikat.

Kemenangan mutlak angkatan laut Britania pada Pertempuran Saintes menggagalkan rencana Prancis dan Spanyol untuk mengusir Britania dari Karibia.

Dan upaya gabungan Prancis-Spanyol untuk menduduki pertahanan Britania di Gibraltar juga berakhir dengan kekalahan yang sama.

Keterlibatan Prancis terbukti berhasil meski mahal, sehingga mengacaukan ekonomi Prancis dan mendorong negara ini ke jurang utang yang sangat besar.

Kemenangan angkatan laut Prancis di Chesapeake berujung pada pengepungan oleh pasukan gabungan Prancis dan Kontinental yang memaksa pasukan Britania kedua menyerah di Yorktown, Virginia tahun 1781.

Pertempuran terus berlanjut sepanjang tahun 1782, sementara perundingan perdamaian dimulai.

Pada tahun 1783, Traktat Paris mengakhiri perang dan mengakui kedaulatan Amerika Serikat.

Baca Juga: Sejarah 16 April, Tragedi Virginia Tech Amerika 2007 Tewaskan 33 Orang

Baca Juga: Sejarah 15 April, 7.000 Orang Tewas Dalam Pembantaian Lapangan Tiananmen Tiongkok

Kemenangan termasuk atas teritori yang secara kasar dikelilingi oleh wilayah yang saat ini menjadi Kanada di utara, Florida di selatan, dan Sungai Mississippi di barat.

Perdamaian dalam tingkat internasional disetujui yang diikuti serangkaian pertukaran teritori.

Selain sejarah tersebut berikut sejarah lain yang terjadi 19 April

1971 - Stasiun luar angkasa pertama, Salyut 1, diluncurkan.

1943 - Perang Dunia II: Tentara Jerman mulai memasuki Ghetto Warsawa untuk mengumpulkan orang-orang Yahudi.

2005 - Joseph Alois Ratzinger diangkat menjadi Paus Benediktus XVI.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler