Sapi 'Nyemplung' ke Air: Peternakan Terapung Rotterdam Dikritik

- 2 Mei 2021, 23:07 WIB
 SAPI  TERJATUH -  Seekor sapi di Peternakan Terapung Pelabuhan Rotterdam, Belanda, ditarik keluar dari air./ FOTO: ANP/HOLLANDSE HOOGTE/MEDIATV/VIA DUTCH NEWS/
SAPI TERJATUH - Seekor sapi di Peternakan Terapung Pelabuhan Rotterdam, Belanda, ditarik keluar dari air./ FOTO: ANP/HOLLANDSE HOOGTE/MEDIATV/VIA DUTCH NEWS/ / KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS/Hollandse Hoogte / Novum RegioFoto

ROTTERDAM, KALBAR TERKINI - Alih-alih sebagai proyek peternakan sapi terapung, sejumlah sapi harus menderita: menggigil kedinginan  karena jelas  tak punya baju, setelah jatuh ke air di Pelabuhan Rotterdam, Kota Rotterdam, Belanda.

Maklum, sapi bukanlah reptil, dan sapi tak bisa berenang,  sekalipun gaya bebas. Sapi-sapi juga dilaporkan gelisah sejak dipaksa untuk menghuni peternakan, sekaligus lokasi pemerahan susu, suatu proyek percontohan pertama di dunia.

Banyak sapi yang untuk berjalan saja,  terlihat gugup, wajah pucat, menoleh ke sana ke mari, dan sesekali menatap permukaan air di bawah.  Jika pun berjalan, kabarnya ada sapi yang mendadak menjadi seperti manusia, berdiri dengan dua kaki, dan memegang tangan peternak, kemudian dituntun untuk berjalan ekstra hati-hati di atas papan, sambil si sapi menggerutu histeris,  tentunya, menggunakan bahasa 'kaum' sapi. 

Baca Juga: Amsterdam Bangun Kawasan Pelacuran Terpadu: 'Menu' sangat Komplit  

Dikutip Kalbar-Terkini.com dari Dutch News, Minggu, 2 Mei 2021, kekhawatiran tentang kesejahteraan hewan kembali muncul setelah dua ekor sapi di peternakan terapung eksperimental di Pelabuhan Rotterdam,  jatuh ke air.

Partij voor de Dieren (PvD), sebuah lembaga setempat yang berkampanye untuk hak-hak hewan, menyatakan kepada DutchNews,  pihaknya telah mencoba, dan gagal mendapatkan mayoritas di dewan kota. 

Upaya yang gagal itu  terkait untuk  mencabut izin operasi peternakan, dan menyebut proyek tersebut sebagai 'kegilaan'.

Baca Juga: Taiwan, Tempat paling Berbahaya di Dunia: Belas Kasihan China

Pada 2019, peternakan eksperimental dibuka di Pelabuhan Rotterdam, dan diklaim sebagai platform terapung pertama di dunia,  yang menampung kawanan sapi dan produk susu, dan menjadi berita utama di seluruh dunia.  

Peternakan gaya baru ini direncanakan 'berkelanjutan', mendaur ulang limbah hewan di lokasi, dan memberikan contoh pertanian perkotaan, yang dapat menghasilkan lebih banyak makanan di kota-kota di masa depan.

Namun, pihak  PvdD, yang telah lama menentang eksperimen tersebut, memulai kampanye media sosial terkait  meningkatnya kekhawatiran atas kesejahteraan hewan, setelah sapi kedua jatuh ke air, dan harus diselamatkan selama perayaan Hari Raja Belanda.  

Dipercaya,  hewan itu menyeberang dari platform terapung ke area kecil padang rumput untuk sapi-sapi di sisi dermaga, dan tidak dapat memanjat keluar, dna terus melolong-lolong meminta pertolongan,  dalam 'bahasa' sapi tentunya.

Menurut Ruud van der Velden, seorang anggota dewan dan kepala cabang lokal PvdD, eksperimen itu adalah 'pemandangan yang menyedihkan',  dan dia khawatir sapi-sapi itu bisa jatuh ke air lagi.  

"Berbahaya ketika sapi meninggalkan ponton menuju gang,  ke tepi sungai,  dan ini adalah kedua kalinya sapi berakhir di air. Terakhir terjadi bulan Desember 2020," kata Van der Velden.

Baca Juga: Tembak Mati Dua Orang di Kasino: Pelaku Tewas 'Didor' Polisi

'Hari Selasa,  ada kecelakaan lain,  seekor sapi jatuh ke dalam air, beratnya antara 600 hingga 800 kilogram. Terpaksa layanan darurat dipanggil,  dan mereka membutuhkan lebih dari satu jam untuk mengeluarkannya dari air," ujarnya." 

"Saya menyerukan debat di dewan Rotterdam,  dan menghentikan pertanian terapung,  dengan mencabut izinnya.  Peternakan sapi perah intensif ini tidak cocok untuk sapi. Tidak wajar," tambahnya. 

Menurut Van der Velden, sudah ada tanggapan positif terkait kampanye partainya di media sosial, yang meningkatkan kesadaran tentang sapi.

"Banyak orang berpikir bahwa sungguh aneh bahwa peternakan ini ada. Ini bukan lingkungan alami mereka, berdiri di atas ponton di pelabuhan industri, yang dikelilingi tembok. Sungguh pemandangan yang menyedihkan untuk dilihat," kecamnya.*** 

 

Sumber:  Dutch News

 

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah