PERINGATAN Hari Kartini 21 April 2022, Tanggal Merah Tidak Ya? Simak Juga Rekam Jejak Seorang R.A Kartini

- 20 April 2022, 09:51 WIB
Kumpulan R.A. Kartini, untuk menyambut Hari Kartini pada 21 April 2022.
Kumpulan R.A. Kartini, untuk menyambut Hari Kartini pada 21 April 2022. /Twibbonize.com/Santi Indarto

Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi, maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura.

Setelah perkawinan itu, ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo.

Kartini kecil termasuk sosok wanita yang beruntung, dia diperbolehkan bersekolah di Europeesche Lagere School (ELS).

Di sinilah Kartini belajar bahasa Belanda. Namun, setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit.

Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda.

Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa.

Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah.

Oleh orang tuanya, Kartini muda dijodohkan dengan bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri.

Beruntungnya, sang suami mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka.

Dia memiliki anak semata wayang bernama Soesalit Djojoadhiningrat, lahir pada tanggal 13 September 1904.

Halaman:

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x