Network
KALBAR TERKINI – Kata Crazy Rich yang dulu melekat pada sosok Doni Salmanan kini mulai berbalik arah.
Seperti yang diketahui, Doni Salmanan kini tengah menjadi tersangka dalam kasus penipuan berkedok trading.
Terkuaknya kasus yang melibatkan Doni Salmanan ini karena pelaporan kasus penipuan berkedok binary option oleh korbannya.
Sebab itu saat ini, Doni Salmanan harus ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka.
Laporan para korban menyebutkan bahwa Doni memiliki cara khusus untuk menarik minat para korban.
Korban dibuat terlena dalam menginvestasikan uangnya di trading, sehingga uang mereka bisa terkuras habis.
Karena itu, saat ini hasil dari jerih payah Doni menipu para korbannya tengah diusut oleh pihak kepolisian dan tentu saja disita.
Sebelumnya sosok Doni sangat menyita perhatian.
Dimulai dari kisah hidupnya yang membuat orang terinsiprasi dan memperlihatkan sosok dermawan.
Dengan ringan tangan, Doni banyak membagi-bagikan uang dan hadiah, tak hanya bagi orang yang membutuhkan tapi juga pada para artis.
Asam manis kehidupan Doni Salmanan dimulai seperti konglomerat pada umumnya, yaitu dari orang tak punya hingga jadi kaya raya.
Dia mempunyai kehidupan yang getir sebelum status crazy rich lalu melekat padanya.
Doni Salmanan terlahir bukan dari keluarga kaya, dia pernah merasakan sulitnya mencari pekerjaan.
Pria yang memiliki asset yang bikin masyarakat melongo ini hanya memiliki ijazah Sekolah Dasar (SD).
Dia pernah bercerita, mencari pekerjaan hanya dengan modal motor tua milik sang ayah.
Sedihnya, dia pun ditolak dimana-mana.
Doni akhirnya memutuskan untuk menjadi tukang bangunan, saat itu usianya masih 17 tahun.
Karena fisiknya yang tak kuat, akhirnya Doni muda berhenti dari pekerjaannya sebagai kuli bangunan.
Setelah itu, Doni mendapatkan pekerjaan sebagai tukang parkir.
Saat menjalani pekerjaannya, nasib malang menimpa, karena ada helm yang hilang dan membuat Doni dimarahi oleh semua orang.
Mulai dari itulah dia mulai menyulut semangatnya untuk bekerja lebih giat guna memperbaiki nasib.
Selain menjadi tukang parkir, Doni juga sempat bekerja sebagai Office Boy di salah satu bank di desanya. Selama menjadi Office Boy, ia hanya menerima gaji sebesar Rp300.000 per minggu.
Kemudian, menurut ceritanya, Doni melihat sebuah iklan aplikasi trading yang dapat memberinya pemasukan tambahan.
Dia pun tertarik dan belajar mendalami trading secara lebih jauh.
Ia kemudian nekat mencoba trading dengan modal US$20 atau sekitar Rp280.000.
Keberuntungan berpihak pada Doni saat itu, ia berhasil mendapat keuntungan Rp28 juta dalam kurun waktu satu bulan.
Keberhasilannya dalam trading membuat Doni akhirnya mendapat keuntungan yang lebih banyak. Sampai akhirnya saat ini ia bisa melakukan trading dengan modal mencapai puluhan juta.
Sayangnya, trading yang dimaksud oleh Doni adalah penipuan.
Uang Doni yang melimpah dengan rekening ratusan miliar ternyata dari kerugian yang dialami oleg orang lain.
Kini Doni Salmanan harus bertanggung jawab atas perbuatannya merugikan orang lain.***
