Dia juga belum menyerahkan Kartu Keluarga dan KTP saat pertama kali pindah.
Pria yang ditembak mati oleh Densus 88 ini memiliki empat anak dan satu istri.
Sang istri juga memiliki profesi yang sama yaitu dokter. Dia juga membuka praktik dokter umum di sebuah klinik kesehatan di Solo.
Dokter Sunardi diduga menjadi petinggi kelompok Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) dan Jemaah Islamiyah (JI).
HASI adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mengumpulkan amal untuk mendukung terorisme.
Kelompok ini telah tercatat sebagai kelompok yang teralifiasi dengan Al-Qaedah sejak Maret 2015.***