Mengenal Rumah Adat Masyarakat Dayak, Rumah Panjai Dihuni Puluhan hingga Ratusan Orang

- 2 Juni 2021, 14:11 WIB
RUMAH ADAT BETANG - Rumah betang ini berada di Desa Ensaid Panjang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Merupakan rumah betang tua yang masih terjaga hingga kini
RUMAH ADAT BETANG - Rumah betang ini berada di Desa Ensaid Panjang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Merupakan rumah betang tua yang masih terjaga hingga kini /Istimewa/@HumasPemkabSintang

Baca Juga: Jangan Paksakan Dayak jadi Yahudi atau Arab, Sekjen DIO: Harus Berkebudayaan Dayak!

Bagi suku Dayak, itu menandakan bahwa mereka adalah pekerja keras. Suku Dayak harus bekerja agar bertahan hidup sejak terbitnya matahari.

Sedangkan untuk hilir rumah dibuat searah dengan matahari terbenam.

Secara filosofis mengartikan bahwa kerja kerja suku Dayak akan berhenti saat sore hari dan dimulai lagi besok pagi.

Di dalam Rumah Betang dapat berkumpul sekitar 5-6 keluarga yang jumlahnya mampu mencapai belasan, bahkan dua puluhan orang.

Di situlah mengapa Rumah Betang mempunyai arsitektur mewah dan tinggi sebab dihuni banyak keluarga.

Setiap keluarga juga memiliki layaknya sekat ruangan yang ditempatinya, ada pula kamar.

Berkumpulnya banyak keluarga di Rumah Betang adalah sebagai bentuk wujud bahwa suku Dayak hidup dalam kebersamaan, ikatan yang kuat dan tidak mudah untuk diadu domba.

Dengan hidup bersama, maka sesama manusia akan lebih saling pedulu, bersikap tolong menolong dan memperhatikan.

Suku Dayak tidak ingin ada anggota keluarganya merasakan kesusahan ketika hidup dalam kebersamaan di Rumah Betang.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: indonesia.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah