Sultan Buton Tuntut DOB Provinsi Kepulauan Buton

- 26 Mei 2021, 11:50 WIB
MAKLUMAT SULTAN BUTON - Sapati Kesultanan Buton yakni La Ode Jabaru atas nama Sultan Buton mengumumkan  maklumat terkait usulan pembentukan Provinsi Kepulauan Buton di  Istana Ilmiah, Baubau, Ibu Kota Kabupaten Buton, Selasa, 25 Mei 2021./RRI/
MAKLUMAT SULTAN BUTON - Sapati Kesultanan Buton yakni La Ode Jabaru atas nama Sultan Buton mengumumkan maklumat terkait usulan pembentukan Provinsi Kepulauan Buton di Istana Ilmiah, Baubau, Ibu Kota Kabupaten Buton, Selasa, 25 Mei 2021./RRI/ /RRI

Berdasarkan fakta sejarah itulah maka Sultan Buton menyampaikan empat poin penting kepada Pemerintah Republik Indonesia.

Pertama,  Presiden Republik Indonesia agar menyikapi secara arif tuntutan masyarakat Buton ini dalam mewujudkan terbentuknya daerah otonomi baru,  yang disuarakan sejak awal kemerdekaan Republik Indonesia,  sesuai dengan asal usulnya.

Kedua, DPR RI dan DPD RI diminta segera memproses pembentukan Provinsi Kepton, sebagai pemekaran dari Provinsi Sultra.

Ketiga, Gubernur Sultra diminta segera membentuk panitia,  dan memproses pembentukan Provinsi Kepton,  sesuai mekanisme perundang-undangan yang berlaku.

Keempat, Sultan Buton memaklumatkan kepada masyarakat Buton di seluruh Nusantara untuk bersatu dan berjuang bersama,  demi terwujudnya Provinsi Kepton.

Baca Juga: Imbau Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan, TNI, Polri dan Pemkab Kapuas Gelar Operasi Rutin

Tak Pernah Dijajah Belanda

Menurut  catatan Kalbar-Terkini.com, warga suku Buton dikenal sebagai perantau , yang tersebar di seluruh wilayah Sulawesi,  terutama di tiga kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Warga asli Buton lebih banyak memilih berdomisili di Kabupaten Banggai, Kabupaten Banggai Laut, dan Banggai Kepulauan.

Komposisi jumlah warga asli Buton di tiga kabupaten ini sedikit berada di bawah jumlah perantau suku Bugis dari Provinsi Sulawesi Selatan, (Sulsel), yang sebelumnya merupakan induk dari Provinsi Sultra.

Bedanya, jika suku Bugis  di wilayah ini cenderung bekerja sebagai pedagang, nelayan, pegawai negeri bahkan pejabat pemerintahan,  maka warga perantau dari Buton lebih banyak menggeluti bidang pertanian, nelayan, dan pedagang kecil.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah