Apa itu Etilen Glikol yang Diduga Penyebab Gagal Ginjal Akut? Benarkah Indonesia Memproduksinya?

20 Oktober 2022, 21:59 WIB
Ilustrasi obat sirup yang dilarang sementara Menkes Budi terkait kasus gagal ginjal akut baru-baru ini. /Pixabay/frolicsomepl

KALBAR TERKINI - Etilon Glikol diidentifikasi pada beberapa obat sirop anak.

Hasil sementara, sebanyak 15 dari 18 obat sirop yang diuji positif mengandung zat tersebut.

Mengutip laman NCBI, etilen glikol (C2H6O2) adalah alkohol beracun yang digunakan oleh banyak industri rumah tangga.

Istilah alkohol beracun merujuk pada beberapa jenis alkohol seperti metanol dan isopropil alkohol.

Etilen glikol merupakan cairan tidak berwarna yang memberikan rasa manis.

Namun, terkadang kandungan satu ini juga kerap digunakan sebagai bahan pelarut.

Pada tahun 1937, AS menghadapi bencana obat besar-besaran.

Diatilen glikol--senyawa yang mirip dengan etilen glikol--menjadi penyebabnya.

Dietilen glikol ditemukan dalam obat Elixir Sulfanilamide.

Baca Juga: LINK Nonton dan Sinopsis Drama China Seru, Mr Bad, Kisah Pangeran dari Istana Hehuan yang Pindah Dimensi

Dietilen digunakan untuk melarutkan sulfanilamide.

Obat ini telah diuji untuk rasa, penampilan, dan aromanya.

Namun, tidak untuk keamanan.

Akibatnya, 100 pasien meninggal dunia setelah mengalami kesakitan parah setelah meminum obat tersebut.

Mayoritas korban adalah anak-anak yang sempat mengalami batuk dan sakit tenggorokan.

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan kandungan senyawa etilon glikol dan dietilen glikol juga menyebabkan kematian pasien gagal ginjal akut di sejumlah negara.

Budi menyebut obat-obatan yang mengandung etilon glikolin dan dietilen glikol tersebut diproduksi di Indonesia.

"Sebenarnya kasus ini terjadi di banyak negara lain, di India, China, segala macem.

Etilon glikol dan dietilen glikol itu menyebabkan kematian banyak di negara (lain) yang kita lihat obat yang dikonsumsi yang meninggal itu diproduksi di sini," jelas Budi. 

Menurutnya, sampel darah 99 pasien gagal ginjal akut yang meninggal dunia mengandung etilon glikol dan dietilen glikol.

Selain itu, pihaknya juga telah memeriksa obat yang dikonsumsi balita tersebut.

"Tapi intinya memang ada beberapa dari sudah ada 99 balita yang meninggal, terus 99 balita itu kita periksa ada kandungan zat kimia berbahaya di dalamnya, etilon glikol dan dietilen glikol," tambahnya.***



 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler