Update Temuan Terbaru TGIPF,Pengakuan Soal Pintu Stadion yang tertutup dan Korban Kanjuruhan yang Masih di ICU

17 Oktober 2022, 22:03 WIB
Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang menyisakan misteri yang belum terungkap /twitter @idextratime

KALBAR TERKINI - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan Malang satu pernyataan mengejutkan tentang temuan terbarunya. 

TGIPF menemukan bahwa ada upaya dari pihak kepolisian untuk mengganti rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan dengan yang baru.

Hal itu berdasarkan kesaksian General Koordinator Aremania yang tertuang dalam.dokumen Laporan TGIPF Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang halaman 50 yang sudah dikonfirmasi.

Selain itu, TGIPF juga menemukan rekaman CCTV yang berada di lobi utama dan area parkir Stadion Kanjuruhan Malang dihapus selama 3 jam 21 menit.

Padahal, rekaman CCTV di lobi itu sempat merekam rangkaian kendaraan Baracuda milik polisi yang melakukan evakuasi Tim Persebaya dari Stadion Kanjuruhan.

Baca Juga: Laptop Acer Swift Edge Cek Harga Serta Spesifikasi Laptop Tertipis Di Kelasnya Beli Sekarang

TGIPF mengatakan hilangnya rekaman CCTV dalam rentang waktu tersebut telah menghambat tugas investigasi yang dilakukan.

Mereka pun tengah berupaya meminta rekaman lengkap CCTV itu ke pihak kepolisian

Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Suko Sutrisno, yang merupakan Security Officer Arema FC kembali diperiksa di Mapolda Jatim, Senin 17 Oktober 2022.

Sementara itu kuasa hukum Suko Sutrisno, Agus Salim Ghozali, mengatakan kliennya membuat pengakuan tak pernah mendapatkan regulasi apapun dari PSSI atau PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Agus mengklaim Suko tidak pernah diberikan arahan terkait aturan penutupan atau membuka pintu stadion.

"Kalau sesuai SOP kami enggak tahu, karena selama ini security officer dan steward tidak pernah dikasih regulasi," kata Agus.

Lebih lanjut Agus mengatakan salah satu materi pemeriksaan terhadap Suko adalah perihal penutupan pintu saat tragedi di Stadion Kanjuruhan.

"Yang jelas tadi diuraikan, Security Officer tidak pernah memerintahkan untuk menutup pintu, pintu tetap terbuka, di CCTV jelas," ujar Agus.

Agus menjelaskan tugas security officer serta steward hanya menjalankan tugas membuka dan menutup pintu sesuai perintah.

Selain itu di sekitar pintu stadion tak hanya steward saja yang berjaga, melainkan beberapa pihak keamanan lainnya.

Baca Juga: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ingatkan Masyarakat Untuk Waspada Serta Jaga Data Pribadi

"Yang menjaga di pintu tidak hanya security saja, ada steward, ada polisi, ada TNI, ada Dipenda, Satpol PP. Artinya enggak steward saja," katanya.

Namun, Ketua Tim Investigasi sekaligus Exco PSSI Ahmad Riyadh membantah klaim Suko.

"Ada workshop dan sertifikat sebagai security officer semua tim Liga 1," ucap Riyadh.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur dr Erwin Astha Triyono mengatakan hingga kini sebanyak delapan korban luka Tragedi Kanjuruhan, masih dirawat di RSUD dr Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Erwin menuturkan, empat dari delapan pasien itu dirawat di unit perawatan intensif atau Intensive Care Unit (ICU).

Tiga di antaranya di High Care Unit (HCU) dan satu sisannya di Lower Care Unit.

Sedangkan empat dari delapan korban tragedi Kanjuruhan yang menjalani perawatan di ICU RSSA itu, tengah dalam kondisi yang tidak stabil. Mereka juga masih menggunakan alat bantu pernafasan.

Per Senin ini setidaknya total 78 korban Tragedi Kanjuruhan yang menjalani perawatan di RSSA, 70 orang di antaranya menjalani rawat jalan, secara berkala memeriksakan diri ke rumah sakit.***



 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler