IKN Disebut Upaya Memperkuat Pertahanan Nasional, Gubernur Lemhanas: Mirip Dengan Pearl Harbor

19 Juli 2022, 15:31 WIB
Jokowi ketika berada di sekitar IKN, Balikpapan. /Seskab

  

KALBAR TERKINI - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Andi Widjajanto menilai proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebagai upaya memperkuat pertahanan nasional.

Hal itu diungkapkan Andi saat menjadi pembicara pada Seminar Wawasan Kebangsaan.

seminar tersebut mengangkat tema:Strategi Pemerintahan Jokowi Menjaga Keamanan Nasional di Universitas Kristen Satya Watjana.

Baca Juga: SECRET! Dayak Gelar Kongres Borneo Raya: IKN Picu Wacana Referendum di Pulau Kalimantan

Andi menyampaikan, IKN bukan hanya upaya untuk memiliki Smart City, Digital City, atau pun sebagai hak penuh bangsa Indonesia.

Jauh dari itu, menurut Andi IKN merupakan upaya memperkuat kapasitas pertahanan nasional.

“Pada saat kita membangun IKN, yang dekat dengan Balikpapan, untuk saya itu peluang
terbesar kita meningkatkan kapasitas pertahanan kita.

Baca Juga: Pamtas Malaysia Digantikan Polisi: Awasi Perbatasan dengan Indonesia, Brunei dan Thailand

Karena kita sudah punya pengalaman melihat sejarah,” ucap Andi dilihat dari kanal YouTube UKSW Salatiga, Selasa 19 Juli 2022.

Andi mengungkapkan, saat pertama mengetahui IKN akan dibangun di Kalimantan Timur
dirinya juga mempelajari tentang kebijakan tersebut.

Andi menemukan, daerah di Kaltim tersebut bukan wilayah sembarangan.

Lebih lanjut, Andi menyampaikan, upaya Jepang menguasai Indonesia masuk melalui wilayah
Kaltim, tepatnya di Balikpapan.

Upaya tersebut dilakukan Jepang setelah menyerang Pearl Harbor, dan membuat hegemoni Hindia Belanda di Indonesia berakhir.

“Saya mempelajari IKN ini menemukan data kampanye militer Jepang 1941. 7 Desember 1941
menyerang Pearl Harbor, serang berikut Jepang bukan Manila tetapi Balikpapan, 11
Desember.

Indonesia dikuasai Jepang, pemerintahan Hindia Belanda dan tumbang dalam waktu 4 bulan. April 1942 seluruhnya sudah dikuasai oleh Jepang,” terang Andi.

“Masuknya dari ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) 2, pendaratan pertamanya Balikpapan,”
lanjut Andi.

Andi menyampaikan, wilayah Kaltim memang wilayah strategis yang harus dipertahankan.

Pasalnya, sejarah telah membuktikan wilayah Kaltim tersebut telah mencatatkan sejarah yang
membuat Jepang mampu menguasai Indonesia dalam waktu 4 bulan.***

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: Seskab

Tags

Terkini

Terpopuler