KALBAR TERKINI – Perayaan Idul Fitri 1442 H segera tiba kurang dari 10 hari.
Bahkan, Pimpinan Pusat Muhammadiyah sudah mengeluarkan hasil ijtimak ulama yang memastikan Idul Fitri akan jatuh pada Kamis 13 Mei 2021.
Seperti lazimnya lebaran tahun-tahun sebelumnya, momen pembagian Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi momen paling ditunggu.
Baca Juga: Disnakertrans Provinsi Kalbar Buka Posko Pengaduan THR, Ini Kontak Person yang Dapat Dihubungi
Lantas, berapakah besaran THR tahun ini dan kapan sudah harus dibayarkan?
Berikut penjelasan lengkap pemerintah dilansir Kalbar-Terkini.com dari situs Indonesiabaik.com.
Pemerintah memastikan bahwa tunjangan hari raya (THR) untuk pegawai negeri sipil (PNS) serta anggota TNI dan Polri akan diberikan sesuai jadwal pada tahun ini.
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) resmi mengeluarkan aturan pemberian tunjangan hari raya (THR) keagamaan pada Senin 12 April 2021 lalu.
Aturan pemberian THR bagi pekerja dan buruh ini tertuang dalam Surat Edaran Nomor M/6/HK.04/IV/2021.
Baca Juga: Bantu Pekerja Dapatkan Hak, Kadisnakertrans Minta Pemda Segera Buka Posko THR
Siapa Saja yang Berhak Mendapat THR?
Kemenaker mewajibkan pengusaha untuk memberi THR penuh.
THR keagamaan diberikan kepada pekerja/buruh yang mempunyai hubungan kerja dengan pengusaha berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu (kontrak).
Besaran THR
Berdasarkan pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan, berikut ini besaran THR 2021 yang diatur oleh Kemnaker:
Pekerja upah bulanan
Bagi Pekerja/Buruh yang memiliki masa kerja 12 bulan terus menerus atau lebih, maka THR akan diberikan sebesar satu bulan upah.
Pekerja/Buruh yang mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus menerus, tetapi kurang dari 12 bulan, diberikan secara proporsional sesuai masa kerja dengan perhitungan:
masa kerja x 1 bulan upah
12
Pekerja Kerja Harian Lepas
Pekerja/Buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan atau lebih, diberikan 1 bulan upah berdasar pada ratarata upah yang diterima dalam 12 bulan terakhir.
Pekerja/Buruh yang mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan, diberikan 1 bulan upah berdasarkan ratarata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja.***