SERUNYA Tradisi Saprahan Robo-Robo di Ketapang, Icip-Icip Makanan Khas, Ketupat Colet Gugah Selera

- 21 September 2022, 10:30 WIB
Tradisi saprahan saat perayaan Robo-Robo di desa SukaMaju  Tanjung Belandang, Kalimantan Barat
Tradisi saprahan saat perayaan Robo-Robo di desa SukaMaju Tanjung Belandang, Kalimantan Barat /Yuni Herlina/Kalbar Terkini

KALBAR TERKINI – Tradisi makan saprahan sudah menjadi ciri khas warga Ketapang, Kalimantan Barat saat perayaan Robo-Robo.

Dalam tradisi Robo-Robo, berbagai menu makanan seperti ketupat colet dan beberapa kuliner lainnya, dibawa masing-masing keluarga untuk disantap bersama para tetangga di depan rumah.

Sebelum menyantap sajian, perayaan Robo-Robo diawali dengan pembacaan doa tolak bala, agar mendapat rahmat dan lindungan Allah SWT.

Di desa Sukamaju, Tanjung Belandang, Ketapang misalnya, warga sudah bersiap sejak selesai shalat subuh.

Baca Juga: MAKANAN Khas Kalimantan Barat yang Muncul dalam Tradisi Robo Robo Ada Bingke Hingga Ikan Asam Pedas

Mereka menghamparkan terpal besar sebagai alas duduk di depan rumah.

Menjelang pagi, menu-menu makanan khas Robo-Robo sudah tersaji. Mulai dari nasi dan lauk pauk, kue khas, dan tak ketinggalan adalah kuliner khas Ketapang, ketupat colet.

Sebenarnya ketupat colet sama dengan ketupat pada umumnya, namun dalam penyajiannya ketupat disajikan bersama rendang ayam ataupun daging sapi.

Ada sedikit perbedaan untuk tampilan rendang dan cara memakannya.

Dalam pembuatan rendang, baik daging ayam ataupun daging sapi dipotong kecil-kecil dan dimasak tidak terlalu kering.

Atau masih seperti kalio.

Baca Juga: MENGENAL Tradisi Robo-Robo di Mempawah Kalimantan Barat, Tolak Bala Mirip dengan Rebo Wekasan

Cara memakannya adalah ketupat yang sudah dibelah dengan pisau, lalu dicocolkan pada rendang yang rasanya gurih, agak sedikit manis dan pedas.

Atau singkatnya dicolet, rasanya luar biasanya nagih dan tidak cukup hanya satu buah ketupat saja.

Tak hanya di Ketapang, Robo-robo juga dirayakan hampir disemua wilayah di Kalimantan Barat.

Robo-Robo awalnya adalah upacara tolak bala oleh masyarakat Kota Mempawah, Kalimantan Barat, Indonesia.

Upacara ini digelar pada hari Rabu pekan terakhir bulan Safar, Hijriah.

Baca Juga: Ketupat Colet, Makanan Khas Ketapang saat Hari Raya, Cocok Pula untuk Sarapan Pagi

Robo-robo merupakan aset budaya Kabupaten Mempawah dan menjadi salah satu Warisan Budaya Tak Benda Indonesia.

Ditetapkan pada tanggal 27 Oktober 2016 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan sejak saat itu masuk dalam kalender wisata nasional dan menjadi agenda wisata budaya setiap tahunnya.

Dahulu Robo-robo digelar untuk menyambut Opu Daeng Menambon dari Kerajaan Matan (Tanjungpura) di Kabupaten Kayong Utara ke Kerajaan Mempawah.

Dahulu bernama Panembahan Senggaok di Kabupaten Pontianak pada tahun 1737 M atau 1448 H.

Opu Daeng Menambon adalah keturunan Kerajaan Luwu, Sulawesi Selatan.

Beliau datang ke Mempawah untuk menyebarkan agama Islam.

Tak hanya itu, Opu Daeng Menambon juga meneruskan tahta kerajaan Panembahan Senggaok yang pada saat itu dirangkap oleh sultan di Kerajaan Matan Tanjunpura.***

 

Editor: Yuni Herlina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x