Covid-19 Mengamuk lagi di Pontianak, Walikota 'Ngomong Doang'!

- 5 Juni 2021, 17:29 WIB
IRONIS - Kenyataan memprihatinkan kerap terjadi di Kota Pontianak terkait pencegahan pandemi Covid-19. Wali Kota Edi Kamtono mengeluh karena merebaknya virus ini, sedangkan pihaknya sendiri tak berdaya menghadapi banyak pelanggaran terkait prokes dan PPKM./ILUSTRASI COVID-9 OLEH FERNANDO ZHIMINAICELA DARI PIXABAY /CAPTION: OKTAVIANUS CORNELIS/
IRONIS - Kenyataan memprihatinkan kerap terjadi di Kota Pontianak terkait pencegahan pandemi Covid-19. Wali Kota Edi Kamtono mengeluh karena merebaknya virus ini, sedangkan pihaknya sendiri tak berdaya menghadapi banyak pelanggaran terkait prokes dan PPKM./ILUSTRASI COVID-9 OLEH FERNANDO ZHIMINAICELA DARI PIXABAY /CAPTION: OKTAVIANUS CORNELIS/ /FERNANDO ZHIMINAICELA

PONTIANAK, KALBAR TERKINI - Lemahnya pemantauan aparat atas Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro dan protokol kesehatan (prokes) telah meningkatkan kasus Covid-19 di di Kota  Pontianak, Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat.  

Pantauan Kalbar-Terkini.com hingga Sabtu, 5 Juni petang di kawasan-kawasan warkop di Pontianak, warga yang bersantai duduk berkerumun, tanpa diberlakukan  jarak sosial. Di sebuah warkop ternama, misalnya, meja terisi penuh sehingga ditambah di badan jalan.

Walikota Edi Rusdi Kamtono tak berdaya menindak kerumunan  warga di warung-warung kopi (warkop). Bahkan, tak sedikit warkop dan usaha kuliner lainnya yang buka hingga dini hari. Padahal, Gubernur Kalbar  Sutarmidji,  yang mantan Walikota Pontianak pun belum lama berselang mengakui ketidakberdayaan Kamtono mempertegas pemberlakuan PPKM sesuai Instruksi Mendagri Nomor 3 Tahun 2021 terkait penanganan Covid-19, dan juga prokes.

Baca Juga: 10 Besar Pengguna Internet Terbanyak di Dunia, Indonesia ada di Posisi 6, Terbanyak China dan Terendah Jerman

Ironisnya,  Kamtono menyatakan prihatin atas meningkatnya kasus virus korona tanpa memberlakukan tindakan tegas alias hanya insidentil. Padahal berdasarkan data terakhir Bed Occupancy Rate  (BOR) atau tingkat hunian di rumah sakit di Pontianak,  telah berkisar pada angka 70- 80 persen.

Sekadar ngomong doang (lips service), Kamtono mengklaim pihaknya terus memonitor perkembangan kasus Covid-19 di wilayah kerjanya. Dikutip dari Antara, Kamis, 3 Juni 2021, Kamtono sendiri mengakui tingginya pasien yang dirawat di rumah sakit berdasarkan data terbaru pihak.

"Harapan kita,  tingkat hunian bisa turun di bawah 60 persen supaya ada ketersediaan tempat tidur," katanya.

Namun demikian, Kamtono berlaih, pihaknya telah mempersiapkan langkah antisipasi lonjakan kasus Covid-19. Kiatnya,  mempersiapkan rumah karantina di Rusunawa Nipah Kuning,  RSUD Kota Pontianak, dan  puskesmas.

Baca Juga: Sakit Maag is a Silent Killer, Perhatikan Hal Berikut Agar Anda Terhindar dari Maag yang Mematikan

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x