Lewat Program Pembangunan Bekelanjutan, Gubernur Sutarmidji Bertekad Tuntaskan Desa Mandiri

- 18 April 2021, 13:22 WIB
Launching desa Mandiri yang diprogramkan Pemprov Kalbar dalam pemerintahan Sutarmidji.
Launching desa Mandiri yang diprogramkan Pemprov Kalbar dalam pemerintahan Sutarmidji. /KALBAR TERKINI/MULYANTO ELSA

 

PONTIANAK, KALBAR TERKINI - Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyebutkan pemanfaatan teknologi informasi, sangat membantu percepatan pembangunan di Kalbar.

Termasuk pembangunan desa mandiri, yang menjadi program terdepan dalam pembangunan di Kalbar dalam masa pemerintahannya.

Bang Midji menjelaskan, Indonesia memiliki 74.953 desa. Desa itu dibagi lima kategori, yakni desa mandiri, desa maju, desa berkembang, desa tertinggal, dan desa sangat tertinggal. Sementara di Kalbar sendiri, terdapat 2.032 desa.

Baca Juga: Gubernur Sutarmidji Minta Generasi Digital Indonesia Tingkatkan Peran Pembangunan Desa di Kalbar

Baca Juga: Antisipasi Bencana Siklon Tropis Surigae, Pasukan Pemukul Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana Siap Siaga

Baca Juga: Siklon Tropis Surigae Meningkat 24 Jam ke depan, Sembilan Provinsi Diminta Tingkatkan Kesiapsiagaan

“Saat saya dilantik menjadi gubernur, desa di Kalbar statusnya hanya memiliki satu desa mandiri, yaitu Desa Sutra yang berada di Kabupaten Kayong Utara,” paparnya.

Sermentara desa sangat tertinggal di Kalbar sebanyak 669. Nah, untuk sekarang posisi saat ini, ada desa mandiri 214 dan desa sangat tertinggal itu hanya tinggal 12 dan tahun ini target saya desa sangat tertinggal itu sudah hilang, jadi hanya ada desa tertinggal.

“Dan desa tertinggal itu saya harap dalam kurun waktu dua tahun ke depan sudah selesai,” jelasnya.

Masih menurut Sutarmidji, dari 74.593 desa di Indonesia yang berstatus desa mandiri jumlahnya belum mencapai angka 5 ribu atau bahkan 10 ribu.

Baca Juga: Ada Apa Ini? Danrem 121/Abw, Brigjen TNI Ronny Kumpulkan Prajurit Pasukan Khsusus Baret Merah di Sintang

Baca Juga: Bahas Harga dan Ketersediaan Kebutuhan Pokok Bersama TPID, Bupati Karol Jamin Stok Tersedia

Ia mengungkapkan, Jawa Timur menduduki peringkat teratas dengan desa mandiri terbanyak, namun persentase terbesar ada di Kalbar.

“Kalaulah kita ingin maju itu, harusnya dibangun dari desa. Karena penduduk terbesar itu hampir 60 persen semuanya berada dari pedesaan, sedangkan status desanya sangat tertinggal,” ujarnya.

“Untuk mencapai desa mandiri itu ada 54 indikator, salah satunya adalah akses tekhnologi, dan harus kita akui inilah kelemahan kita sekarang,” tuturnya.

Wali Kota Pontianak dua periode ini menjelaskan, kebutuhan tekhnologi informasi sekarang sangat tumbuh begitu cepat.

Dirinya tidak ingin apabila kebutuhan teknologi informasi di kota tidak seimbang dengan di desa. Padahal pergerakan produksi kebutuhan pangan paling tinggi di desa.

Sumber pertumbuhan ekonomi itu juga ada di desa. Bahkan produksi-produksi, ekspor dan impor pun juga ada di desa.

Pelabuhan-pelabuhan ekspor untuk Kalbar pun ada di desa, yaitu Desa Sungai Kunyikt Laut yang berada di Kabupaten Mempawah.

Baca Juga: Bibit Siklon Tropis 94W Mendekat, BNPB Minta 30 Daerah Termasuk Kalbar Waspada

Baca Juga: Hendak Diselundupkan ke Malaysia, 100 Ton Rotan Ilegal Berhasil Diamankan Pol Airud Polda Kalbar

“Nah, inilah yang sekarang kita perlu lakukan sehingga kehadiran tekhnologi informasi dalam segala aspeknya harus dikembangkan juga ke desa-desa dan semakin hari semakin maju,” papar Sutarmidji.

Pemaparan pembangunan desa ini disampaikan saat menjadi keynote speaker pada acara Pelantikan DPD (Gradasi) Kalbar dan Penganugerahan Pandu Kehormatan Kepada Gubernur Kalbar, di Room Theater Gedung Konferensi Universitas Tanjungpura, Pontianak, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, kehadiran Generasi Digital Indonesia (Gradasi), memberi warna baru untuk mendorong pemanfaatan teknologi secara positif.

Anak-anak muda ini diharapkan menjadi generasi yang akan membangun Kalimantan Barat (Kalbar) dari wilayah terkecil di daerah bernama desa, di masa yang akan datang.

“Dengan adanya Gradasi ini, saya berharap bisa menjadi warna baru dalam membantu pemerintah dalam membangun Kalbar dari desa,” katanya.

Baca Juga: Satgasus Penanganan Covid-19 Perbatasan Tangani PMI dengan Baik

Baca Juga: Satgas Khusus Covid-19 Perbatasan di Kalbar Perketat Penanganan Orang Masuk Lewat Tiga PLBN

“Saya yakin dengan kehadiran teman-teman generasi digital Indonesia yang baru saja dilantik ini untuk bekerja dengan baik, dengan sungguh-sungguh sehingga kedepannya kalbar terlepas dari status desa tertinggal maupun sangat tertinggal,” ujar Sutarmidji.

Menurutnya, teknologi informasi merupakan suatu kebutuhan manusia yang saat ini menjalani kehidupan serba cepat dan moderen.

 “Nah, tugas Gradasi ini salah satunya, bisa mengubah generasi ‘sepok’ (kurang up to date), menjadi generasi moderen,” ujarnya berkelakar.

Ketua DPD Gradasi, Sarpandi, mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Kalbar. Pihaknya berjanji akan membentuk Gradasi di wilayah kabupaten/kota agar bisa bekerja lebih cepat.

Baca Juga: Pemprov Evaluasi Pemanfaatan Anjungan Kalimantan Barat di Taman Mini Indonesia Indah

Baca Juga: Potret Pembinaan Babinsa Karimunting Kodim 1202/Skw, Laksanakan Safari Ramadan Sederhana di Wilayah Binaan

“Kami akan membantu pemerintah daerah dalam membangun Kalbar dari desa. Kami juga akan melakukan sosialisasi ke desa-desa, lalu melakukan pelatihan-pelatihan, sehingga aparatur di tingkat desa mampu menguasai teknologi infomasi dengan baik,” ungkap Sarpandi.

Usai pengukuhan anggota serta kepengurusan DPD Gradasi Kalbar, acara dirangkai dengan penobatan dan pemasangan rompi Pandu Kehormatan kepada Gubernur Kalbar Sutarmidji, dan Rektor Universitas Tanjungpura, Prof. Garuda Wiko. Dilanjutkan dengan penyerahan bendera berlambang Gradasi kepada Ketua DPD Gradasi Kalbar, Sarpandi. ***

Editor : Mulyanto Elsa

Sumber : ADPIM PEMPROv KALBAR

Editor: Ponti Ana Banjaria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah