Rahasia Talas Beneng, Potensi Besar Masyarakat Desa Punggur Besar hingga Ekspor ke Australia dan Jepang

- 16 Februari 2021, 12:34 WIB
BUDIAYA - Talas Beneng (Keladi Pratama) yang dibudidayakan masyarakat Desa Punggu Besar, Kecamatan Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Talas ini punya potensi besar sebagai komidisi ekspor hingga ke Jepang dan Australia.
BUDIAYA - Talas Beneng (Keladi Pratama) yang dibudidayakan masyarakat Desa Punggu Besar, Kecamatan Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Talas ini punya potensi besar sebagai komidisi ekspor hingga ke Jepang dan Australia. /Kalnar Terkini/Mulyanto Elsa/Kalbar Terkini/Mulyanto Elsa

“Perbedaan Si Beneng dengan talas lainnya adalah umbi batang yang dipanen berukuran panjang dan besar serta berada diatas permukaan tanah, sedangkan pada talas biasa, umbi batang yang dipanen adalah umbi yang terpendam di dalam tanah,” tuturnya.

Bahkan Kementrian Pertanian (Kementan) RI menyatakan, bahwa Talas Jumbo yang dibudidayakan ini telah menembus pasar Belanda, Jepang dan Australia.

“Bubur dari umbi Talas Beneng ini, bisa untuk kosmetik, makanan dan lainnya,” katanya.

“Itu yang ke Belanda, kalau ke Australia itu daun talasnya, untuk pengganti tembakau,” ujar Affandie.

Talas Beneng merupakan singkatan dari besar dan koneng (kuning dalam bahasa Indonesia).

Baca Juga: Minta Masyarakat Jaga Keharmonisan, Bupati Kapuas Hulu: Terimakasih Dukungan Semua Pihak

Hal tersebut terlihat dari ukurannya yang di atas rata-rata talas pada umumnya, yaitu 120 cm, bobot bisa mencapai 42 kg dan ukuran lingkar luar batang mencapai 50 cm.

Jika kita menanam luas 1 hektare itu di butuhkan sekitar 10.000 ribu bibit talas beneng, di usia 4-5 bulan sudah mulai bisa panen daun tuanya untuk 1 batang tanaman talas beneng ini bisa mendapatkan daun 3-4 lembar dan 1 bulan sekali kita bisa panen untuk daun tuanya.

“Berarti selama 1 bulan sekali, kita mendapatkan keuntungan dari daun talas yang sudah tua dengan rata-rata 3-4 lembar daun dengan berat kurang lebih 1 kg,” lanjut Affendie.

Adapun 1kg x 10.000 tanaman budidaya talas 10.000 x 1.000 per kg Berarti 3 minggu sekali keuntungan dari daun saja kita mendapatkan minimal Rp.10.000.000.

Halaman:

Editor: Ponti Ana Banjaria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah