Kerahkan 1.300 Personel, Polda Amankan Tri Suci-Paskah di Kalbar

2 April 2021, 19:31 WIB
PENGAMANAN GEREJA - Polda Kalbar menurunkan 1.300 personelnya untuk menjaga 2.577 gereja di seluruh wilayah hukumnya selama perayaan Tri Suci Paskah hingga Hari Raya Paskah 2021. /FOTO: CK JAYA TOUR & TRAVEL/GRAFIS: OKTAVIANUS CORNELIS / /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

PONTIANAK, KALBAR TERKINI - Pengamanan ketat diberlakukan oleh aparat kepolisian di 2.577 gereja di seluruh wilayah kabupaten dan kota Provinsi Kalimantan Barat selama rangkaian Tri Suci Paskah hingga Hari Raya Paskah.

Di Gereja Katedral Santo Yoseph di Kota Pontianak, Gereja Katolik terbesar di Asia Tenggara, misa Jumat Agung berlangsung khidmat dan lancar disertai protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19, Jumat, 2 April 2021.

Karena ruangan terbatas terkait upaya pencegahan Covid-19, umat Katolik yang berhalangan mengikuti Misa Jumat Agung baik di Gereja Katedral Pontianak maupun di gereja Katolik lainnya di Pontianak dan seluruh wilayah lainnya di Kalbar, mengikuti jalannya misa secara daring lewat tayangan langsung di YouTube.

Baca Juga: Apresiasi Kunjungan Kapolri, Ormas Adat Bantu Waspadai Jaringan Teroris Filipina

Baca Juga: Ucapkan Selamat Jumat Agung, Presiden: Di Balik Pengorbanan, ada Kemudahan

Baca Juga: Pakar Teroris India: ISIS Indonesia Siapkan Pasukan Wanita

Pesan Paus Fransiskus

Dalam perayaan Jumat Agung disampaikan homili Prapaskah Paus Fransiskus, Kepala Gereja Roma Katolik (RK) ke umat RK seluruh dunia. Pesan ini terfokus pada tiga kebajikan utama, atau yang disebut juga Tiga Kebaikan Teologis: iman, harapan, dan kasih.

Umat beriman diundang untuk memperbarui iman, menimba air pengharapan, dan menerima kasih Tuhan dengan hati yang terbuka. ‘Melalui aksi puasa, doa dan amal kasih’, demikian Paus Fransiskus, "kita bertumbuh dalam iman yang teguh, pengharapan yang hidup, dan kasih yang penuh daya’.

Pesan global Paus Fransiskus ini, sebagaimana dikutip Kalbar-Terkini.com dari laman Komisi Kateketik Konferesi Waligereja Indonesia (KWI), Jumat, yakni makna Tiga Kebaikan Utama, yang seyogyanya dihayati dalam terang misteri kebangkitan Kristus.

"Perjalanan pertobatan di masa Prapaskah ini, kita wujudkan dalam terang kebangkitan, yang menerangi pikiran, sikap, dan pilihan kita untuk mengikuti Yesus," kata Paus Fransiskus.

Di masa Prapaskah, menurut Paus Fransiskus, keterbukaan untuk percaya akan wahyu diri Allah dalam Yesus, berarti membuka hati bagi Firman Tuhan. Penyangkalan diri melalui aksi puasa, berarti mengandalkan rahmat Tuhan, serta menyadari kerapuhan, dan kelemahan manusia.

Menurutnya, puasa membantu umat untuk lebih mengasihi Tuhan dan sesama. Harapan akan ‘air hidup’ oleh Paus Fransiskus, diangkat dari kisah Injil tentang janji Yesus kepada wanita Samaria, bahwa bukan hanya air yang memuaskan dahaga tubuh, tetapi air spiritual, yakni daya Roh Kudus yang diberikan oleh Yesus yang bangkit.

Di saat sulit seperti sekarang ini, kata Paus Fransiskus: "Masa Prapaskah memaknai pentingnya harapan. Prapaskah adalah masa harapan, saat untuk kembali kepada Tuhan. Harapan dianugerahkan kepada kita, ‘sebagai kekuatan batin’, dan kita tumbuhkan dalam diri kita, melalui doa dan keheningan. Mengalami harapan di masa Prapaskah, berarti menerima harapan Yesus sendiri, yang menyerahkan diri di salib, dan dibangkitan oleh Bapa pada hari ketiga."

Paus Fransiskus menyatakan,  kasih adalah ungkapan iman dan harapan dalam wujud paling luhur. Kasih bagaikan lompatan hati, keluar dari diri sendiri, untuk terarah kepada sesama, dan membangun persekutuan.

Umat beriman diajak untuk menumbuhkan ‘kasih sosial’, sebagai dasar bagi sebuah ‘tatanan kasih’ dalam hidup bermasyakat. "Kasih memberi arti bagi hidup kita. Amal kebaikan kita, diperganda oleh kasih. Itulah yang diajarkan dalam Kitab Suci, tetapi juga yang kita alami dalam hidup," kata Paus Fransiskus.

"Ketika kita mengulurkan tangan untuk berbuat kasih, terjadi sukacita. Kita menjadi saudari dan saudara satu sama lain. Untuk merasakan kasih dalam masa Prapaskah," kata Paus, ‘kita perlu berbuat kasih bagi sesama yang paling lemah dan terabaikan karena pandemi korona’.

Akhirnya Paus Fransiskus memberi pesan indah ini: “Panggilan untuk mengalami Prapaskah sebagai perjalanan pertobatan, doa, dan berbuat amal, membantu kita – sebagai komunitas maupun sebagai individu – untuk menghidupkan kembali iman yang datang dari Kristus yang hidup, pengharapan yang diilhami oleh nafas Roh Kudus, dan cinta yang mengalir dari hati Bapa yang penuh belas kasihan”.

GMKI Kalbar Minta Keamanan Polri

Sementara itu,  Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen (GMKI) Kalbar Noven Honaris meminta Polda Kalbar menjamin keamanan masyarakat menghadapi Perayaan Paskah, Minggu, 4 April 2021, yang didahului Perayaan Kamis Putih, 1 April 2021, dan Jumat Agung, 2 April 2021.

Permintaan ini disampaikan pada Jumat ini, terkait bom bunuh diri di depan halaman pintu gerbang Gereja Katedral Hati Kudus Yesus di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Minggu, 28 Maret 2021 disusul aksi penyerangan tunggal oleh seorang simpatisan teroris wanita di Mabes Polri, Jakarta, Rabu, 31 Maret 2021.

Menurut Noven,  dua teror terakhir tersebut mengindikasikan supaya sistem pengamanan negara di dalam negeri, harus lebih ditingkatkan,  mengingat seorang teroris wanita begitu mudahnya  menerobos Mabes Polri, jantungnya kepolisian.

Kapolda: Keamanan Terjamin

Pihak Polda Kalbar sendiri menerjunkan 1.300 personel dan kendaraan taktis guna membantu jajaran polres dalam mengamankan rangkaian Tri Suci hingga Hari Raya Paskah. Untuk itu Polda Kalbar menggelar  patroli dan penjagaan di 2.577 gereja di wilayah Kalbar.

Menurut Kapolda Kalbar Irjen Sigid Tri Hardjanto melalui Kabidhumas Kombes Donny Charles Go, pengamanan itu bekerjasama dengan TNI, dan seluruh stake holder guna  semaksimal melakukan pengamanan.

Kapolda Kalbar sudah memerintahkan para kapolres, kapolsek dan bhabinkamtibmas untuk bertatap muka langsung dengan pimpinan gereja, supaya pelaksanaan ibadah tetap berpedoman terhadap protokol kesehatan.

"Tidak lupa juga untuk pengelola gereja, agar menyiapkan tempat cuci tangan, dan menerapkan protokol kesehatan. Ibadah harus dilaksanakan dalam keadaan sehat, usia rentan dianjurkan ibadah secara daring,” kata Donny.***

 

 

 

Editor: Oktavianus Cornelis

Tags

Terkini

Terpopuler