Bupati Sanggau Sebut Bukan Musim Berladang, Pastikan Tidak Ada Karhutla di BUmi Dara Nante

4 Maret 2021, 15:51 WIB
Bupati Sanggau, Paolus Hadi /Kalbar Terkini/Mulyanto Elsa

 

SANGGAU, KALBAR TERKINI - Bupati Sanggau, Paolus Hadi memastikan, sekarang ini tidak ada warga Sanggau yang membuka lahan dengan cara dibakar.

Ia menyampaikan, masyarakat Kabupaten Sanggau sidah memahami adanya bahaya akan ancaman dari kabut asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

“Musim kemarau Tahun 2021 ini telah tiba. Ancaman kabut asap akibat karhutla menjadi perhatian serius pemerintah,” ujarnya.

“Di Kabupaten Sanggau, BPBD setempat mencatat sedikitnya 12 hotspot atau titik panas terpantau periode Januari-Februari 2021,” lanjutnya.

Baca Juga: Kubu Rawan Karhutla, Parit Sungai Raya Dalam Mengering

Baca Juga: Keroyokan Hadapi Bencana Karhutla, Pengusaha Kalbar Peduli Serahkan Ratusan Juta Rupiah Bantuan

Namun, papar Paolus Hadi, warga yang berladang, alias peladang saat ini ada yang sudah memasuki musim panen padi. 

“Orang Sanggau tidak ada yang melakukan aktivitas membakar ladang, karena memang belum musim berladang,” papar Paolus Hadi.

“Saya juga sudah sampaikan, jangan gunakan kesempatan musim kemarau ini lalu membakar dan itu tegas," katanya.

Bupati Sanggau dua periode ini mengungkapkan, Kabupaten Sanggau bersama beberapa kabupaten lain sudah ditetapkan sebagai darurat kabut asap.

Atas dasar itu, Pemprov Kalbar juga menetapkan darurat kabut asap di Kalbar.

"Forkopimda sudah menggerakkan seluruh potensi yang kita miliki sesuai dengan tupoksi kita masing-masing untuk memantau karhutla di Kabupaten Sanggau," ujar Ketua PDIP Sanggau ini.

Baca Juga: Karhutla Melanda di Berbagai Daerah, Danrem 121/Abw Instruksikan Dansat Gerak Cepat Tangani Hotspot

Baca Juga: Hadapi Karhutla, Korem 121/Abw Gelar Pasukan Pemukul Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana

Paolus juga sudah menginstruksikan agar memberikan imbauan kepada camat dan kepala desa untuk memastikan tidak ada warganya yang membuka lahan dengan cara membakar, meskipun saat ini belum masuk musim berladang.

"Kita sudah punya Peraturan bupati nomor 39 tahun 2020 yang mengatur tentang tata cara pembakaran lahan pertanian terbatas dan terkendali berbasis kearifan lokal. Artinya, itu diatur pada saat melakukan perladangan, dan saat ini tidak ada orang yang berladang," imbuhnya.

Jika terjadi karhutla sekarang ini, Bupati menyebut, ada kepentingan di luar peraturan bupati tersebut.

"Sekali lagi saya tegaskan, kalau terjadi kebakaran hutan dan lahan di musin ini, itu berarti ada kepentingan-kepentingan di luar peraturan Bupati. Personil di jajaran Forkopimda juga sudah melakukan patroli dan pengawasan untuk mengantisipasi karhutla," katanya.

Untuk itu, Bupati mengimbau masyarakat jangan menggunakan momen musim kemarau untuk membakar.

Baca Juga: Ahli Sebut Masker hingga PCR Tetap Diperlukan Pasca Temuan B117

Baca Juga: Jadi Irup Pelepasan Jenazah Almarhum Laurentius Herman Kadir, Ini Kesan Wagub Kalbar pada Sosok Mantan Wagub

"Hati-hati dengan api, karena dengan kondisi kemarau yang cukup kuat ini bisa saja menyebabkan karhutla," ucap Paolus.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau mencatat ada 12 titik api terpantau di Bumi Daranante, julukan Kabupaten Sanggau sepanjang Januari-Februari 2021. 

"Berdasarkan data SNPP (Lapan) hingga 28 Februari 2021, tercatat 12 hotspot atau titik panas di wilayah Kabupaten Sanggau. Sebagai bentuk keseriusan Pemkab Sanggau dalam mencegah dan menangani karhutla, Minggu lalu pak Bupati telah mengeluarkan Surat Keputusan tentang Status Siaga Karhutla" kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sanggau Siron, Senin (1/3).

Ia menyebut, dalam waktu dekat Pemkab Sanggau akan melaksanakan rapat koordinasi (rakor) bersama linstansi lain terkait pencegahan dan penanganan Karhutla.

Baca Juga: Menang 3 Gol Tanpa Balas, Blaugrana Menunggu Lawan di Final Copa del Rey

Baca Juga: Gelombang 13 Kartu Prakerja Resmi Dibuka hari ini, Berikut Syaratnya

"Rencananya Jumat nanti kita akan rapat koordinasi. Di rapat itu juga akan ditetapkan jumlah personel yang terlibat. Selain itu, juga akan digelar apel siaga yang lokasinya akan ditentukan kemudian setelah ada pembahasan dengan forkopimda," ujar Siron.

Mengenai kabut asap mulai melanda kota Sanggau, ia memastikan asap tersebut bukan berasal dari Kabupaten Sanggau, tetapi dari daerah lain.

"Sekarang kabut asap sudah terasa dan itu bukan berasal dari kita, tapi daerah lain, karena titik api di Sanggau masih tergolong kecil," kata Siron.

Memasuki musim kemarau, ia mengimbau masyarakat untuk berhati-hati ketika membuka lahan dengan cara membakar.

"Pemkab sendiri sudah menyurati camat, kepala desa hingga jajaran di bawahnya untuk berperan aktif memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak sembarangan membuka lahan, apalagi dengan cara membakar," imbuh Siron.

Baca Juga: Lebih Berbahaya dari Covid-19, Ini 8 Gejala Serangan B117

Baca Juga: Waspada, 'Hacker' China sedang Serang Amerika: Hati-hati Gelar Konferensi Video!

Ia menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan segala sesuatunya ketika terjadi kebakaran hutan dan lahan.

"Dan kami di BPBD sendiri sudah menyiapkan personil jika suatu saat terjadi kebakaran. Termasuk sarana prasarana pendukung," pungkas Siron. ***

Editor: Ponti Ana Banjaria

Tags

Terkini

Terpopuler