Terungkap, Hanya karena Miliki Alkitab, Pemerintahan Kim Jong Un Penjarakan Seumur Hidup Anak Usia 2 Tahun

- 2 Juni 2023, 21:19 WIB
Pemerintah Korea Utara menahan seorang anak berusia 2 tahun di Kamp penjara politik karena orangtuanya miliki salinan Alkitab di rumah.
Pemerintah Korea Utara menahan seorang anak berusia 2 tahun di Kamp penjara politik karena orangtuanya miliki salinan Alkitab di rumah. /

Baca Juga: Daftar Harga Terbaru Samsung Galaxy M dan Z Series Dibulan Juni 2023, Ada yang Turun Harga Lo

Open Doors USA, sebuah organisasi non-pemerintah yang mendokumentasikan penganiayaan terhadap umat Kristen di seluruh dunia, memperkirakan, bahwa ada sekitar 400.000 orang Kristen di Korea Utara – hanya 1,5% dari populasi nasional, di mana sekitar 70.000 berada di kamp penjara.

Pemerintah Korea Utara juga secara khusus menargetkan Perdukunan dan Cheondoisme, juga dikenal sebagai Cheondogyo, sebuah gerakan keagamaan modern yang didasarkan pada gerakan neo-Konfusianisme Korea abad ke-19.

"Pemerintah yang diperintah oleh keluarga Kim memandang orang Kristen sebagai kelas politik orang yang paling berbahaya, dan penganiayaannya sangat keras dan intens kepada mereka.

Baca Juga: KLIK Link Live Streaming Perempat Final Thailand Open 2023, Jadwal Pertandingan: The Minions vs Korea Selatan

Orang tua di Korea Utara sering menyembunyikan iman mereka dari anak-anak mereka. Kebanyakan dari mereka beribadah secara diam-diam,"  menurut Open Doors.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan dalam laporannya, bahwa ada sejumlah kecil lembaga keagamaan terdaftar yang mencakup gereja tetapi mereka beroperasi di bawah kendali ketat negara dan sebagian besar hanya menjadi alat pameran bagi orang asing yang mengunjungi negara tersebut.

"Ada laporan bahwa pemerintah terus mengeksekusi, menyiksa, menangkap, dan menyiksa secara fisik orang-orang yang terlibat dalam hampir semua kegiatan keagamaan," bunyi laporan tersebut.

Baca Juga: Cek Lawan Korea Selatan Dibabak Perempat Final Piala Dunia U20, Serta Jadwal Pertandingan Lengkap

Sementara itu, pada Oktober 2021 Korea Future juga merilis laporan yang merinci pelanggaran kebebasan beragama setelah mewawancarai 244 korban.

Halaman:

Editor: Yulia Ramadhiyanti

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x