SEOUL, KALBAR TERKINI - Kalangan oposisi di Korea Selatan memperingatkan Presiden Yoon Suk-yeol tentang bahaya dari kerjasama dengan Jepang.
Oposisi utama Partai Demokrat juga terus mendesak Majelis Nasional Korsel menangguhkan kerjasama militer dan keamanan dengan Jepang selain dengan AS.
Pemimpin Demokrat Lee Jae-myung juga secara terbuka terus mengkritik latihan bersama antara militer ketiga negara.
Hal ini ditegaskan kembali dalam pertemuan keamanan darurat Partai Demokrat di Pyongyang, Ibukota Korsel, Selasa, 11 Oktober 2022.
Baca Juga: Korut Tembakkan Rudal Balistik di Depan USS Ronald Reagan, AS-Korsel-Jepang Siaga Perang!
"Kita harus menghentikan upaya yang dilakukan sendiri untuk membawa Jepang ke Semenanjung Korea menggunakan krisis (keamanan) sebagai alasan," katanya.
Dengan meningkatnya provokasi Korea Utara, kerja sama militer dengan Jepang semakin diperkuat, dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Korea Herald, Selasa.
Padahal, menurut Lee, Jepang memiliki hubungan pelik dengan Korsel karena masalah sejarah.
Masalah itu termasuk banyaknya perempuan Korsel yang dijadikan budak seks tentara Jepang '(jugun ianfu)' selama Perang Dunia II.
Baca Juga: Rusia dan China Gelar Latgab Militer Gabungan: Vostok 2022 akan Diawasi Jepang dan Korsel