Ryabkov menyatakan, Moskow telah memperhatikan reaksi menyakitkan Washington ke Rusia yang menempatkan persenjataan nuklirnya dalam siaga tempur tinggi pada Februari 2022.
"Kami menjelaskan bahwa kami tidak mengancam siapa pun dengan senjata nuklir,” kata Ryabkov.
Pernyataan ini mengacu pada doktrin militer Rusia.
Baca Juga: Donbass Bergabung dengan Rusia, Moskow akan bela Mati-matian jika Diserang!
Doktrin ini mengatur penggunaan senjata nuklir untuk membela diri ketika muncul ancaman eksistensial terhadap negara.
Pada saat yang sama, lanjut Ryabkov, Rusia memperingatkan Barat bahwa ada 'risiko' dari campur tangan mereka di Ukraina.
Ditegaskan bahwa 'sangat mendesak' bagi AS 'untuk menghindari situasi yang dapat mengarah ke bentrokan militer langsung dengan Rusia'.
Ryabkov juga menuduh Washington sengaja menurunkan ambang batas nuklir.
Baca Juga: Ngeri, AS vs China Siap Perang: Gegara Paman Sam Langgar Komunike Satu China!
Washington juga telah menerapkan program destabilisasi untuk memodernisasi potensi nuklirnya'.