TOKYO, KALBAR TERKINI - Nasib nahas dialami mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe. Setelah dibunuh, rencana pemakaman kenegaraannya dimaki rakyatnya.
Kemarahan ini tak lain karena Abe identik dengan upayanya untuk membangkitkan kembali militerisme Jepang sebagaimana pernah terjadi sebelum Perang Dunia (PD) II.
Murka rakyat ini terungkap lewat aksi unjuk rasa ratusan warga yang menolak rencana pemakaman kenegaraan itu.
Baca Juga: Jepang Diamuk Megatopan: Satu Tewas, Belasan Cedera, Transportasi Darat dan Udara Lumpuh
Abe adalah PM terlama dalam sejarah modern Jepang. Partainya, Demokrat Liberal, telah memerintah Jepang selama hampir seluruh periode pascaperang.
Abe dan partainya mendukung kebangkitan militerisme Jepang.
Selama PD II, bala tentara Jepang telah membunuh jutaan warga, sekaligus melakukan pemerkosaan di banyak negara Asia yang diduduki.
Dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Asahi Shimbun, Sabtu, 24 September 2022, para pendemo meneriakkan slogan-slogan kemarahan.
Baca Juga: Toyota Stop Produksi di Rusia Menyusul Jaguar, Volvo, Ford dan Renault
Berdemo di sebuah taman di Tokyo, Ibukota Jepang, mereka mengibarkan spanduk yang juga menyatakan Abe tak layak dimakamkan secara kenegaraan.