Gereja dianggap menghancurkan hidupnya, dan polisi menyatakan bahwa dia menargetkan Abe.
Hal ini karena hubungan Abe dengan organisasi gereja tersebut.
Pemerintah Jepang berencanamemakamkan Abe dalam upacara kenegaraan, Selasa, 27 September 2022.
Tapi, rencana ini telah membangkitkan oposisi publik terhadap Partai Demokrat Liberal yang identik dengan Abe.
Protes dan pawai menentang pemakaman kenegaraan telah bermunculan di seluruh negeri, yang menarik ratusan orang.
Awal pekan ini, seorang pria membakar dirinya sendiri di dekat kediaman PM.
Peristiwa ini digambarkan sebagai upaya bunuh diri sebagai protes nyata dari pemakaman.
Yoshiko Kamata, pekerja paruh waktu di sebuah toko serba ada, mengakui bahwa pemakaman kenegaraan tidak dapat dihentikan.
Tetapi, itu adalah kesempatan untuk menyampaikan pesannya bahwa Abe tidak pernah berdiri dengan orang-orang biasa.
“Kami ingin menunjukkan di mana kami berdiri,” katanya.