TEHERAN, KALBAR TERKINI - Kematian Mahsa Amini terus memicu demo di Iran.
Terakhir, terjadi demo balasan pro-pemerintah yang menuntut eksekusi bagi pendemo anti-cadar.
Para demonstran pro-Pemerintah Islam Iran di Teheran, Ibukota Iran, mendukung wajib cadar bagi perempuan.
Demo ersbeut digelar setelah sebelumnya berlangsung demo yang menentang tindakan keras polisi moral.
Baca Juga: Rakyat Iran Murka: Buntut Razia Jilbab Polisi Moral yang Berujung Maut!
Dilansir Kalbar-Terkini.com dari Euro News, Sabtu, 24 September 2022, unjuk rasa terbaru ini muncul menyusul sebuah pernyataan keras Presiden Ebrahim Raisi.
Raisi memberikan peringatan keras terhadap gelombang demonstrasi di seluruh negeri minggu ini.
Aksi demo ini pertama kali menjlar di seluruh Iran karena kematian Mahsa yang masih berusia 22 tahun itu.
Mahsa ditangkap karena mengenakan jilbabnya terlalu longgar, kemudian meninggal dalam tahanan Kepolisian Moral Iran.
Baca Juga: Israel Siap Hantam Iran, Herzog: Tak Berhak Melarang Bangsa Israel untuk Hidup!