Ukraina Rebut Kembali Wilayah Timur, Joe Biden Mohon Putin Jangan Gunakan Senjata Nuklir

- 18 September 2022, 23:33 WIB
Penggali kuburan masal di Izyum, Ukraina.
Penggali kuburan masal di Izyum, Ukraina. /Reuters/Gleb Garanich /

Penemuan kuburan itu juga terjadi sehari setelah Putin mengakui tentang keprihatinan Chin.

Pemimpin China, Xi Jinping juga menghadiri KTT, dan menyatakan keprihatinan tentang situasi di Ukraina.

"Saya pikir apa yang Anda dengar dari China, dari India, mencerminkan kekhawatiran di seluruh dunia tentang dampak agresi Rusia di Ukraina," kata Blinken di Washington.

Tetapi Putin tetap teguh, meskipun ada bukti kuat bahwa pasukannya mengalami kerugian besar dalam serangan balasan Ukraina bulan ini.

Hal ini terjadi ketika Washington mengumumkan tambahan senjata dan amunisi senilai 600 juta dolar AS untuk Ukraina.

Putin memaklumatkan bahwa tujuan utama pernag tersebut adalah pembebasan seluruh wilayah Donbas.

Karena itu, kuburna massal itu bisa saja disengaja oleh pihak Ukraina alias direkayasa agar Rusia kian terpojok.

Putin pun menuduh pasukan Ukraina berusaha melakukan 'aksi teroris', dan merusak infrastruktur sipil Rusia.

"Kami benar-benar menahan diri dalam menanggapi ini, untuk saat ini," kata Putin.

"Jika situasinya terus berkembang seperti ini, responsnya akan lebih serius," ujarnya.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The Moscow Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah