Ukraina Rebut Kembali Wilayah Timur, Joe Biden Mohon Putin Jangan Gunakan Senjata Nuklir

- 18 September 2022, 23:33 WIB
Penggali kuburan masal di Izyum, Ukraina.
Penggali kuburan masal di Izyum, Ukraina. /Reuters/Gleb Garanich /

"Harus segera dihentikan," katanya dalam sebuah pernyataan.

Hal senada dikemukakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Menurutnya, kuburan itu kemungkinan memberikan lebih banyak bukti bahwa Rusia melakukan kejahatan perang di tetangganya yang pro-Barat.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa apa yang terjadi di Izyum adalah kekejaman.

"Saya mengutuk dengan keras kekejaman yang dilakukan di Izyum, Ukraina, di bawah pendudukan Rusia," cuit Macron.

Macron menegaskan, mereka yang bertanggung jawab harus bertanggung jawab atas tindakan mereka.

"Tidak ada perdamaian tanpa keadilan," tambahnya.

Penemuan itu menambah tekanan kepada Putin, setelah pasukannya mundur di Kharkiv.

Kini wilayah itu berada di bawah tekanan berat dari pasukan Ukraina di Donetsk dan Kherson.

Dalam pertemuan puncak regional di Uzbekistan, Putin diberitahu oleh Perdana Menteri India Narendra Modi bahwa sekarang bukan waktunya untuk perang.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The Moscow Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah