Teologi ini membicarakan tema terhadap sistem kasta di India, yang muncul sekitar dekade 1980-an.
Teologi ini muncuk sebagai bentuk serangan terhadap kemiskinan dan peminggiran yang dialami oleh kasta rendah di India.
Salah satu tokoh penting yang menjadi pionir Teologi Dalit adalah M Azariah, seorang Uskup di Kota Madras.
Tokoh-tokoh lain, seperti Rettamalai Srinivasan dan Ayyankali, juga adalah aktivis kaum Dalit pada dekade 1900-an.
Baca Juga: Profil Salman Rushdie, Penulis Buku Ayat-ayat Setan asal India yang Ditikam di New York Amerika
Secara etimologi, Dalit dalam bahasa Sanskerta berarti 'patah, diinjak-injak' atau 'tertindas'.
Entah ada hubungan atau tidak, kata Dalit mirip dengan kata Ibrani yakni 'dal', yang juga berarti 'patah' atau 'diinjak-injak'.
Dengan demikian, secara etimologi kaum Dalit adalah orang-orang yang 'patah' atau tertindas.
Inilah orang-orang dalam hidup dalam tekanan ekonomi dan sosial.
Kaum Dalit biasanya bisanya bekerja sebagai pekerja sewaan oleh para tuan tanah.
Mereka juga adalah orang-orang yang terlempar dari kasta.