KALBAR TERKINI - Bank of England pada hari Kamis, 4 Agustus 2022 membela keputusannya untuk menaikkan suku bunga pada klip tercepat dalam 27 tahun, dengan mengatakan Inggris menghadapi kejutan "sangat besar" terhadap inflasi.
Gubernur BOE Andrew Bailey mengatakan bahwa risiko inflasi tinggi menjadi persisten telah meningkat sejak pertemuan Bank sebelumnya pada bulan Juni, mendorongnya untuk mengambil "tindakan yang lebih kuat."
“Kami menghadapi kejutan yang sangat besar terhadap inflasi,” kata Bailey kepada Joumanna Bercetche dari CNBC.
“Tindakan kami hari ini sangat, sangat jelas [bahwa] kami merasa harus mengambil tindakan yang lebih kuat” ujarnya.
BOE pada hari Kamis menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin, dan menetapkan biaya pinjaman menjadi 1,75% dalam upaya lanjutan untuk mengekang inflasi yang meningkat.
Hal ini juga mengeluarkan prospek yang mengerikan untuk pertumbuhan ekonomi Inggris, diprediksi bahwa negara itu akan memasuki resesi dari kuartal keempat tahun 2022, dengan penurunan diperkirakan akan berlangsung selama lima kuartal.
Bank sentral telah menghadapi kritik karena tidak bertindak lebih cepat dan lebih agresif untuk mengatasi inflasi yang tidak terkendali.