Network
KALBAR TERKINI - Keyakinan dan optimis disampaikan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) terhadap pendapatan berbasis biaya dan komisi atau fee based income (FBI) sampai akhir tahun akan terus tumbuh.
Adapun peningkatan fee income didominasi oleh sumber-sumber pendapatan dari e-channel & e-banking, jasa administrasi simpanan, jasa investment services, layanan trade finance, serta jasa produk asuransi.
Sepanjang semester I 2022, BRI telah membukukan pendapatan non bunga sebesar Rp 17,53 triliun atau tumbuh 7,6% dari periode yang sama tahun lalu mengutip kontan.co.id.
Baca Juga: Update Harga TBS Sawit Jambi Alami Kenaikan Berlaku Untuk Periode 5-11 Agustus 2022
Pertumbuhan ini didorong oleh fee based income dan pendapatan recovery.
FBI BRI mencapai Rp 8,79 triliun, meningkat 7,8% dari Rp 8,16 triliun pada semester I 2021.
Pendapatan dari administrasi Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 2,26 triliun atau tumbuh 4% secara YoY, pendapatan dari transaksi e-channel mencapai Rp 3,62 triliun atau meningkat 5,5% YoY.
Sementara fee dari administrasi kredit Rp 901 miliar atau naik 2,5%, pendapatan dari trade finance dan bisnis internasional naik 7,2% YoY jadi Rp 875 miliar.
Selanjutnya, pendapatan dari transaksi non e-channel naik 53,4% jadi Rp 209 miliar, dan pendapatan terkait asuransi meningkat 46,9% YoY jadi Rp 480 miliar.
