KALBAR TERKINI - Anggota Taliban di Afghanistan ramai-ramai menukar senjata demi mendapatkan buku pelajaran di tengah pandangan skeptis soal pendidikan modern di kalangan kelompok tersebut.
Gul Agha Jalali, satu di antara milisi Taliban yang ikut menukarkan senjatanya untuk mendapatkan buku.
Dulu, ia memang menghabiskan malam dengan menanam bom untuk menyerang pejabat pemerintah Afghanistan dan pasukan asing.
Namun sekarang, Jalali sibuk belajar.
Kini, ia sedang mengikuti kursus bahasa Inggris.
Ia juga mendaftarkan diri untuk kursus ilmu komputer di Kabul.
"Saat negara kami dijajah orang kafir, kami perlu bom, mortar, dan senjata.
Sekarang, ada kebutuhan yang lebih besar untuk pendidikan," kata Jalali.