Sergey Lavrov Cs Siap ke New York: Menanti Reaksi AS atas Kehadiran Rusia di Sidang Umum PBB

- 10 Agustus 2022, 05:50 WIB
8 negara yang kompak membenci dan menyerang Indonesia dengan tuduhan palsu dalam sidang umum PBB tangkapan layar YouTube.com/Angka dan Data Channel
8 negara yang kompak membenci dan menyerang Indonesia dengan tuduhan palsu dalam sidang umum PBB tangkapan layar YouTube.com/Angka dan Data Channel /

Ini karena Rusia dinilainya mengambil tanah orang lain. "Orang Rusia harus hidup di dunia mereka sendiri, sampai mereka mengubah filosofi mereka," desaknya.

"Jenis Rusia apa pun ... buat mereka pergi ke Rusia," katanya, menurut surat kabar itu, dengan alasan bahwa hukuman kolektif adalah satu-satunya cara.

“Mereka akan mengerti kalau begitu. Mereka akan berkata, '[Perang] ini tidak ada hubungannya dengan kami. Seluruh penduduk tidak bisa dimintai pertanggungjawaban, bukan? Bisa!’ lanjutnya.

"Penduduk memilih pemerintah ini dan mereka tidak melawannya, tidak berdebat dengannya, tidak meneriakinya," kecam Zelensky.

Pemimpin Ukraina bersikeras bahwa ini adalah 'satu-satunya cara untuk mempengaruhi' Putin.

Berbicara kepada The Washington Post, seolah-olah Zelensky sedang berbicara kepada publik Rusia.

“Anda memberi tahu seluruh dunia bahwa itu harus hidup dengan aturan Anda. Lalu pergi dan tinggal di sana," lanjut Zelensky.

AS dan sekutunya – Kanada, UE, Jepang, Korea Selatan, dan Australia – telah mengembargo ratusan individu, perusahaan, dan organisasi Rusia atas apa yang mereka sebut 'invasi' ke Ukraina.

Pada April 2022, Rusia telah menjadi negara yang paling terkena sanksi di dunia, melampaui gabungan Iran, Venezuela, Myanmar, dan Kuba.

Presiden AS Joe Biden mengklaim bahwa embargo akan menghancurkan ekonomi Rusia, hanya untuk kemudian menyalahkan Putin atas inflasi AS, dan meroketnya harga gas.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Russia Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x