Tetapi, "Pada saat yang sama, kami juga ingin mendengar dari mereka tentang apa yang mereka pikirkan..."
"....dan bagaimana mereka dapat berbuat lebih banyak, sehingga kami (ASEAN) dapat memastikan bahwa pelaksanaan konsensus lima poin bergerak maju secepat mungkin," tambah Kung Phoak.
Adapun pertemuan pada 2022 ini merupakan pertama kali sejak pecahnya pandemi COVID-19, yang telah melemahkan ekonomi dan memperumit diplomasi.
Pertemuan ini juga dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan China, serta kenaikan harga pangan dan energi global setelah 'operasi militer' Rusia Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari 2022.
“ASEAN harus menghadapi tantangan dari berbagai jenis dan tingkat tetapi belum pernah sebelumnya, tidak pernah seperti tahun ini," kata kata Menlu Kamboja Prak Sokhonn kepada delegasi sebelum pertemuan.
Pada saat yang sama, lanjutnya, ASEAN dihadapkan dengan begitu banyak bahaya untuk kawasan dan dunia pada umumnya.***
Sumber: The Associated Press, The Asahi Shimbun