Gereja Katolik Sri Lanka Tuntut Presiden Mundur, Kardinal: Korupsinya Memalukan, Rakyat Menangis!

- 7 Juli 2022, 11:25 WIB
Uskup Agung Kolombo,  Malcolm Kardinal Ranjith.
Uskup Agung Kolombo, Malcolm Kardinal Ranjith. /Ceylon Today

Ditegaskan, hal ini memperjelas bahwa keluarganya menganggap kekuatan politik mereka lebih penting daripada kesejahteraan rakyat.

Dengan demikian, lanjut Uskup Agung Colmbo, hal ini membuktikan bahwa segala sesuatu yang telah dilakukan sampai sekarang ini, hanya menjadi sulap politik.

Kardinal Ranjith mengamati bahwa jika presiden dan pemerintah mundur, maka rakyat akan dapat membentuk pemerintahan interim multi-partai.

Baca Juga: Sri Lanka Jadi 'Negara Koboi': Penembakkan kian Marak!

Pemerintahan ini dapat melakukan 'perubahan sistem total dan struktural' yang diinginkan, dengan cara yang kredibel dan transparan bagi semua.

“Pemerintah jangka pendek seperti itu diharapkan dapat menyelesaikan masalah mendesak yang dihadapi bangsa, dengan bimbingan dan instruksi tim ahli teknis dan profesional,” katanya.

“Begitu situasi negeri ini membaik, pemilihan umum perlu dilakukan sesegera mungkin, untuk mengetahui apa yang ada di pikiran publik," lanjut Uskup Agung Colombo.

Baca Juga: Negara Sri Lanka Bangkrut, PM Baru Sebulan Menjabat Tega Dimaki Oposisi!

Uskup lebih lanjut meminta semua pemimpin politik dari kalangan oposisi untuk maju ke depan. dalam membebaskan orang dari situasi umum.

“Bekerja dalam kesatuan dan transparansi dengan meninggalkan batasan politik dan ideologis yang kecil,” desak Kardinal Ranjith.

Halaman:

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: Ceylon Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x