Gereja Katolik Sri Lanka Tuntut Presiden Mundur, Kardinal: Korupsinya Memalukan, Rakyat Menangis!

- 7 Juli 2022, 11:25 WIB
Uskup Agung Kolombo,  Malcolm Kardinal Ranjith.
Uskup Agung Kolombo, Malcolm Kardinal Ranjith. /Ceylon Today

Diteghaskan bahwa Gereja Roma Katolik Sri Lanka dengan sedih telah mengamati bahwa Sri Lanka sudah jatuh ke dalam keadaan kebangkrutan ekonomi total yang belum pernah dialami sebelumnya.

“Tingkat penderitaan yang diakibatkan oleh orang-orang menjadi tidak tertahankan dari hari ke hari, dan telah mendorong mereka ke dalam jurang yang gelap yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata,” keluhnya.

Menurutnya, harapan telah dihidupkan kembali untuk pemulihan dengan penunjukan presiden dan perdana menteri yang baru.

Uskup Agung Colombo mengakui bahwa Gereja Katolik sempat diam dan menahan diri terkait masalah saat ini.

Perkembangan pun diamati dengan sabar sebelum membuat komentar yang pasti.

Tetapi, Uskup Agung Colombo menyatakan bahwa sudah menjadi tugasnya untuyk tidak berdiam diri lagi, ketika penderitaan rakyat semakin memburuk.

"Menjadi sangat menyakitkan sedemikian rupa, sehingga sebagai warga negara ini, dan sebagai pemimpin spiritual, saya merasa adalah tugas saya untuk tidak berdiam diri lagi,” tegas Kardinal Ranjith.

Gereja Katolik Sri Lanka adalah bagian dari Gereja Katolik seluruh dunia, di bawah kepemimpinan spiritual Sri Paus di Roma.

Geraja Katolik Sri Lanka, dilansir dari Wikipedia, berada di bawah Provinsi Kolombo, yang terdiri dari 12 keuskupa.

Keuskupan ini meliputi satu keuskupan agung. Terdapat sekitar 1,2 juta umat Katolik di Sri Lanka yang mewakili sekitar 6,1 persen dari total 1.237.038 jiwa penduduk.***

Halaman:

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: Ceylon Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x