Ribuan warga Myanmar yang melakukan perlawanan telah dibunuh oleh rezim tersebut.
Bahkan, perlawanan rakyat itu sudah dikategorikan oleh rezim tersebut sebagai terorisme.
Pada 20-21 Juli 2022 di Moskow, Ibukota Rusia, dijadwalkan pertemuan Kelompok Kerja Kontra-Terorisme.
Ini mempertemukan perwakilan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan mitra mereka sebagai bagian dari Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN-Plus (ADMM-Plus) Experts.
Baca Juga: Pasukan Junta Mulai Loyo Digempur Rakyat, Tentara Myanmar Beringas karena 'Nyabu'
Tak jelas bagaimana kelak sikap ASEAN termasuk Indonesia sebagai negara anggota, serta juga Rusia terhadap keikutsertaan pemimpin Myanmar yang dikenal sebagai negara teror itu.
Sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com dari koran independen Myanmar, Myanmar Now, Rabu, 22 Juni 2022, Rusia sendiri sudha menyatakan tidka menyukai kekerasan yang terjadi di Myanmar.
Sementara Australia lewat kementrian pertahanannya dilaporkan sudah resmi menyatakan tidak akan ambil bagian dalam pertemuan tersebut.
Baca Juga: Junta Myanmar 'Nangis Darah': Total Energies dan Puma Hentikan Operasional!
Australia telah mengesampingkan partisipasi langsung dan virtual, menurut seorang pejabat dari Departemen Pertahanan Australia.