Rakyat Myanmar terus Dibunuh, Justice for Myanmar: ASEAN Terlibat Kejahatan Perang dan Kemanusiaan!

- 23 Juni 2022, 12:50 WIB
Mahasiswa Myanmar yang sedang berada di Australia
Mahasiswa Myanmar yang sedang berada di Australia /Muhammad Basir-Cyio/ABC News/Jarrod Fankhauser

Seorang pejabat Rusia menyatakan bahwa 'Rusia… keberatan dengan amandemen catatan Juni yang menyerukan Myanmar untuk menghentikan kekerasan.”

Hal ini terungkap dalam email poin pembicaraan untuk pertemuan kelompok kerja yang diadakan di Naypyitaw, Ibukota Myanmar, Desember 2021.

Dalam pertemuan itu, yang dilakukan melalui konferensi video, militer Myanmar memasukkan sesi tentang 'Serangan Teroris yang Mengancam Keamanan Nasional di Myanmar.

Junta menegaskan tentang kelompok-kelompok yang menentang kekuasaannya, termasuk Pemerintahan Persatuan Nasional bayangan, dan sayap bersenjatanya, Rakyat Angkatan Pertahanan.

Mereka semua dinyatakan harus pula dianggap sebagai organisasi teroris.

Menurut kabel Departemen Pertahanan pada pertemuan itu, para peserta Australia 'menyatakan keprihatinan tentang Myanmar yang menggabungkan oposisi terhadap kudeta militer dengan terorism'.

Diserukan pula 'untuk segera mengakhiri kekerasan, di Myanmar, sejalan dengan konsensus lima poin yang dicapai oleh ASEAN pada April 2021.

Justice For Myanmar memuji keputusan Australia untuk tidak berpartisipasi dalam pertemuan kelompok kerja bulan depan.

“Kami menyambut baik posisi berprinsip Australia, yang seharusnya mengirimkan pesan yang kuat kepada anggota ADMM-Plus lainnya,” kata juru bicara kelompok itu, Yadanar Maung.

“Junta militer Myanmar adalah organisasi teroris, dan tidak memiliki tempat dalam kelompok kontra-terorisme," tegasnya.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Myanmar Now


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x