Duh Teganya, Negara Kaya Tolak Bantu Atasi Kelaparan di Negara Miskin

- 17 Juni 2022, 10:38 WIB
Bencana  Kelaparan di Somalia dan Sudan Selatan meningkat berdasarkan laporan FAO. Kini somalia miliki presiden
Bencana Kelaparan di Somalia dan Sudan Selatan meningkat berdasarkan laporan FAO. Kini somalia miliki presiden /Pixabay

Komentarnya mendulang pernyataan dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, yang minggu ini menuduh banyak pemerintah 'menyeret kaki mereka' dalam aksi iklim.

Pengamat berpengalaman dari pertemuan iklim internasional memperingatkan agar tidak mengharapkan delegasi di Bonn membuat kemajuan besar pada poin-poin ketidaksepakatan yang sudah lama ada.

"Terutama yang akan memerlukan komitmen keuangan yang besar. Banyak masalah berada di atas tingkat gaji mereka,” kata Alden Meyer dari E3G, sebuah wadah pemikir lingkungan.

Namun, hasilnya lebih ramping dari yang diharapkan, katanya.

Masalah peningkatan bantuan iklim kemungkinan akan muncul pada Jumat dalam pertemuan virtual ekonomi utama yang diselenggarakan oleh Presiden AS Joe Biden, dan pada KTT para pemimpin G-7 di Jerman 26-28 Juni 2022.

Kepala kantor iklim PBB, Patricia Espinosa telah mendesak para delegasi pada awal pertemuan di Bonn untuk tidak putus asa.

Espinosa juga mencatat bahwa terjadi kemajuan dalam beberapa tahun terakhir terkait upaya mengatasi pemanasan global.

Para peserta mendapat sorakan dari pengumuman padaKamis ini oleh pemerintah baru Australia.

Ini karena Australia secara resmi berjanji menaikkan target pengurangan gas rumah kaca menjadi 43 persen pada akhir dekade, dibandingkan pada 2005.

Tujuan Pemerintah Australia sebelumnya adalah mengurangi emisi hanya 26 persen menjadi 28 persen pada tahun 2030, jauh di bawah target yang ditetapkan oleh pencemar besar lainnya.***

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah