Duh Teganya, Negara Kaya Tolak Bantu Atasi Kelaparan di Negara Miskin

- 17 Juni 2022, 10:38 WIB
Bencana  Kelaparan di Somalia dan Sudan Selatan meningkat berdasarkan laporan FAO. Kini somalia miliki presiden
Bencana Kelaparan di Somalia dan Sudan Selatan meningkat berdasarkan laporan FAO. Kini somalia miliki presiden /Pixabay

“Negara-negara kaya, khususnya UE, meningkatkan diskusi tentang kerugian dan kerusakan di setiap kesempatan,” kata Anderson.

Delegasi dari negara-negara berkembang berharap kesadaran yang meningkat akan biaya ekonomi yang parah akibat pemanasan global yang dihadapi miliaran orang di seluruh dunia.

Bantuan ini akan membantu menggerakkan jarum pada masalah yang telah lama memisahkan antara negara-negara kaya dan miskin.

Baca Juga: Laporan FAO : Krisis Kelaparan Meningkat Menjadi 193 juta, Apakah Akibat Perang?

Pada Mei 2022, para pejabat dari ekonomi terkemuka dari Kelompok Tujuh (G-7) untuk pertama kalinya mengakui perlunya lebih banyak uang publik dan swasta dalam mencegah dan mengatasi dampak buruk perubahan iklim.

Pertemuan di Bonn, yang merupakan rumah bagi kantor iklim PBB, dirancang untuk meletakkan dasar bagi KTT Iklim mendatang di resor tepi laut Sharm-el-Sheikhm Mesir, November 2022.

"Negara-negara kaya terus memblokir, memblokir, memblokir,” kata Anderson.

Sikap negara-negara ini juga terkait upaya mendirikan fasilitas keuangan baru, menyediakan dana, mengorganisir dukungan teknis, atau bahkan hanya memasukkan masalah itu ke dalam agenda diskusi di COP27 pada akhir 2022.

Baca Juga: Anjing Kelaparan Menyantap Mayat Tentara Ukraina, Warga Menjarah Toko-toko!

Memperhatikan kelaparan akibat kekeringan yang saat ini mengancam jutaan orang di Tanduk Afrika, Anderson menilai negara-negara kaya 'terputus secara mengerikan' dengan dunia nyata.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah