WOW! Militer Amerika Punya Biolab di Jakarta, Kini Telah Tutup, Pemerintah Harus Jelaskan Tingkat Keamanannya

- 1 Juni 2022, 18:50 WIB
Moscow membuat pernyataan mengejutkan terkait keberadaan Biolab milik AL Amerika di Jakarta. Pemerintah diminta untuk memastikan keamanan Biolab tersebut kepadamasyarakat
Moscow membuat pernyataan mengejutkan terkait keberadaan Biolab milik AL Amerika di Jakarta. Pemerintah diminta untuk memastikan keamanan Biolab tersebut kepadamasyarakat /Pixabay/jarmoluk

Biolab AS dan Kekebalan Tas Diplomatik
Biolab AS ini berada di Percetakan Negara, jalan panjang yang sibuk, tetapi sempit di Jakarta Pusat.

Pada malam hari, ratusan komuter melewati lingkungan ini, yang terkenal dengan toko bahan bangunan, dan puluhan warung makan kecil di sepanjang trotoar.


Orang luar, bahkan banyak orang Jakarta, kemungkinan besar tidak akan pernah tahu bahwa selama 40 tahun, bangunan di Jalan Percetakan Negara 29 – sebuah rumah remang-remang di tengah kompleks lembaga milik Pemerintah Indonesia- itu adalah rumah bagi NAMRU-2 – milik AL AS.

Inilah fasilitas riset biologi (bioresearch), tempat patogen dan virus berbahaya disimpan, dan digunakan. Sebagai catatan, biolab yang sama juga dibangun Pemerintah China di Wuhan, yang kemudian dituding oleh AS sebagai asla mula kehadiran Covid-19.

Masih dari Sputnik News, Unit Penelitian Medis Angkatan Laut AS (NAMRU) berakar di Guam, di bawah Yayasan Rockefeller, yang didirikan pada 1955.

Sedangkan detasemen NAMRU-2 di Jakarta, dibuka pada 1970 untuk mempelajari penyakit menular yang berpotensi signifikansi militer di Asia.

Menurut Dr Siti Fadilah Supari, spesialis kardiologi, yang menjabat sebagai Menteri Kesehatan Indonesia pada 2004- 2009, kemanjuran keseluruhan penelitian AS itu, dipertanyakan.

"Meskipun mereka fokus pada malaria dan tuberkulosis, hasilnya selama 40 tahun di Indonesia, (penelitian) tidak signifikan”, kata Dr Supari.

Dia menambahkan bahwa perjanjian antara Indonesia dan AS tentang pendirian laboratorium, berakhir pada 1980. "Kemudian setelah itu, mereka (peneliti AS) tidak memiliki kewarganegaraan," tambahnya.


Namun, bukan hanya kinerja biolab yang dapat diperdebatkan, yang membuat Dr Supari prihatin dengan fasilitas AS.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Sputnik News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah