Selain itu, menurut profesor ini, wabah Ebola baru-baru ini di Sierra Leone dan Liberia, disebabkan oleh badan-badan yang didukung pemerintah AS.
Boyle mencatat bahwa ini adalah hasil pengujian vaksin bioweapon di laboratorium AS di Kenema, Sierra Leone, yang pertama kali menyebabkan pandemi Ebola di Afrika Barat.
Penulis ini juga menyampaikan laporan tentang kegiatan laboratorium biologi militer AS di seluruh dunia, dan di ruang pasca-Soviet.
Juga tentang fakta terkait sabotase dan pengujian pada populasi dan hewan peliharaan, juga mencatat bahwa proses ini dimulai dengan benar setelah likuidasi Uni Soviet.
Maka, pada akhir 1991, Kongres AS menyetujui Program Cooperative Threat Reduction (CTR), yang dikenal dengan nama penggagasnya, Senator Samuel Nunn dan Richard Lugar, yang dilaksanakan oleh Defense Threat Reduction Agency (DTRA) di Pentagon.
“Sejak saat itu, lusinan laboratorium referensi, Catheter Double Lumen (CDL) yang dikendalikan oleh Pentagon mulai bermunculan di bekas republik Soviet," katanya.
"Selain Ukraina, laboratorium semacam itu berlokasi di Azerbaijan, Armenia, Georgia, Kazakhstan, dan Uzbekistan," lanjut Boyle.
“Ada kemungkinan bahwa penelitian serupa dilakukan oleh orang Amerika di wilayah Moldova modern," tambahnya.***