Pfizer, Moderna dan Merck Cs Terlibat Pembuatan Covid 19, Rusia: Bukan China, tapi di Biolab AS

- 18 Mei 2022, 08:34 WIB
Ilustrasi Isi Email Bongkar Aliran Dana di Biolab Ukraina:Skandal Laptop Hunter Biden Muncul Lagi
Ilustrasi Isi Email Bongkar Aliran Dana di Biolab Ukraina:Skandal Laptop Hunter Biden Muncul Lagi /geralt/pixabay.com

Keterlibatan empat jenderal NATO dalam pengembangan laboratorium senjata biologi di Ukraina, mempertegas pernyataan Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin ketika mengumumkan operasi militer khusus ke Ukraina timur, bahwa langkah itu diambil untuk menyelamatkan warga Rusia, dari potensi ancaman serius di masa mendatang.

Barang bukti yang dirancang NATO dan AS tentang penggunaan senjata kimia ini, kemudian dituduhkan ke Rusia dengan adanya bendera rekayasa Douma

Jurubicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov menyatakan, di sejumlah kota di Ukraina ditemukan laboratorium biologi digunakan sebagai senjata pemusnah massal.

Posisi pemukiman bawah tanah di pabrik baja Azovstal, Mariupol sebagai lokasi pengembangan laboratorium biologi, terus diselidiki.

Ini mengingat masih ada dua ribu orang yang terkurung di dalam setelah Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengumumkan seluruh kawasan pabrik baja Azovstal sudah dikepung, Kamis, 21 Apil 2022.

Jenderal Trevor Cadie, ditangkap Selasa, 3 Mei 2022, saat menyamar sebagai masyarakat biasa, saat diberlakukan koridor kemanusiaan dari ruang bawah tanah Azovstal, Mariupol, dan sekarang sudah berada dalam tahanan militer Rusia di Moscow.

Tiga jenderal lainnya, nasibnya tidak jelas, apa masih dalam terowongan bawah tanah atau sudah berhasil kabur melarikan diri.

Sejak 11 September 2001, AS dilaporkan telah menghabiskan 100 miliar dolar untuk mengembangkan senjata biologis ofensif.

Di bawah program Pentagon saja, 1.495 laboratorium dan fasilitas perlindungan tingkat ketiga, dibuat di seluruh dunia, yang tidak bertanggung jawab kepada pemerintah negara tempat mereka bekerja, dan kegiatan mereka tidak transparan.

Jenderal Roge -Cloutier Jr, satu dari empat jenderal NATO, terlibat dalam pengembangan laborotorium biologi untuk produksi senjata biologi di Ukraina dalam rangka destabalisasi Federasi Rusia, menurut RIA Novosti.

Para pembicara mencatat bahwa senjata biologis sedang dikembangkan di biolaboratorium Pentagon, dan pernyataan para ilmuwan AS sendiri telah dikutip sebagai bukti.

Sementara penulis UU AS Melawan Terorisme Biologis, Francis Boyle, yang juga profesor di University of Illinois di Champaign, menyatakan bahwa lebih dari 13.000 ilmuwan di 400 laboratorium di AS dan luar negeri, sibuk menciptakan strain baru mikroba pembunuh tempur (kuman pembunuh ofensif) yang resisten terhadap vaksin.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Berbagai Sumber TASS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah