"Ini bahasa dari orang yang selamat. Sebuah bahasa diplomasi. Sebuah bahasa ilmu. Sebuah bahasa tindakan," tegasnya.
Dibutuhkan kerangka linguistik, hukum, dan manusia multilateral, yang menetapkan jalur yang ketat, gesit, dan mendesak bagi para korban dan penyintas untuk dihormati dan diberdayakan dengan solidaritas tanpa syarat..
"Mereka perlu diberi kursi kekuasaan dan pengambilan keputusan di panggung diplomatik. Banyak dari mereka yang selamat berasal dari Timur Tengah dan dunia Muslim," tambahnya.
Akankah para pembuat kebijakan Timur Tengah akhirnya melangkah dan mengambil posisi sebagai diplomat yang dibutuhkan dalam misi global untuk mengenali, menanggapi, dan mencegah genosida?
"Kami berutang kepada orang-orang yang selamat dari wilayah kami dan sekitarnya," tegas Lynn.***