KALBAR TERKINI - Batalyon Azov yang Neo-Nazi diduga kuat bertanggung jawab atas pembantaian massal di Bucha, kota kecil di dekat Kiev, Ibukota Ukraina, usai pasukan Rusia ditarik mundur pada Rabu, 30 Maret 2022.
NATO terutama AS selaku komandan aliansi itu, apalagi Pemerintah Ukraina, yang terus mengambil hati untuk bergabung dengan NATO, langsung menuding, pembantaian itu dilakukan tentara Rusia, walaupun Kremlin mati-matian membantah.
Azov adalah milisi yang direkrut oleh Pemerintah Rusia sebagai Garda Nasional Ukraina, suatu kelompok teroris yang dicap oleh NATO terutama AS.
Baca Juga: PBB Didesak Berhati Nurani Usut Peristiwa Bucha dan Temuan Puluhan Biolab AS di Eropa Timur
Upaya menjadikan teroris ini batal setelah Azov dianggap sangat membantu Pemerintah Ukraina dalam melawan milisi pro-Rusia di Ukraina Timur, wilayah mayoritas orang keturunan Rusia.
Dalam aksinya, Azov sendiri siap dikorbankan untuk apa saja, selama misinya untuk menyatukan Eropa di bawah supremasi kulit putih, berhasil.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky diduga tutup mata, demi mempertahankan jabatannya sebagai kepala negara, yang telah mengangkat martabatnya, dari sekadar seorang pelawak dan bintang film, menjadi orang paling nomor satu di Ukraina.
Bukan masalah bagi Zelensky, kendati jutaan nyawa leluhurnya, orang Yahudi keturunan Eropa, telah dibantai Nazi selama Perang Dunia II di Benua Eropa.