Jepang dan Rusia Lanjutkan Proyek Migas Sakhalin-2

- 1 April 2022, 17:34 WIB
Ilustrasi - Kilang migas lepas pantai Pertamina Hulu Mahakam di perairan Kalimantan Timur.
Ilustrasi - Kilang migas lepas pantai Pertamina Hulu Mahakam di perairan Kalimantan Timur. /ANTARA/HO-Pertamina

Jepang pernah menguasai bagian selatan {ulau Sakhalin pada 1905-1945. Suku Ainu menyebut Sakhalin sebagai 'Kamuy-Kara-Puto-Ya-Mosir (Kara Puto)' atau 'dewa tanah muara sungai'.

Pulau ini memiliki luas wilayah 78.000 kilometer persegi, dengan jumlah penduduk 673.100 jiwa (2005) dan kepadatan penduduk 8.62 jiwa per kilometer persegi.

Kota besar utamanya adalah Yuzhno-Sakhalinsk. Penduduk asli pulau ini adalah Ainu Sakhalin, Orok dan Nivkh.

Kebanyakan orang Ainu pindah ke Hokkaido ketika Jepang kehilangan kekuasaan atas pulau ini.

Proyek Sakhalin-2 adalah pengembangan minyak dan gas di Pulau Sakhalin, Rusia.

Ini mencakup pengembangan ladang minyak Piltun-Astokhskoye dan ladang gas alam Lunskoye di lepas pantai Pulau Sakhalin di Laut Okhotsk, dan infrastruktur terkait di darat.

Proyek ini dikelola dan dioperasikan oleh Sakhalin Energy Investment Company Ltd. (Sakhalin Energy).

Sakhalin-2 termasuk pabrik gas alam cair pertama di Rusia.

Pembangunan yang terletak di daerah-daerah yang sebelumnya kurang terjamah oleh aktivitas manusia, menyebabkan berbagai kalangan mengkritik kegiatan pembangunan dan dampaknya terhadap lingkungan setempat.

Konsorsium asli proyek ini adalah perusahaan patungan antara Marathon Oil, Mc Dermott, dan Mitsubishi. Mereka memenangkan tender dari Pemerintah Rusia pada 1992.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Berbagai Sumber TASS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x