DK PBB Sidangkan AS Terkait Temuan Puluhan Biolab di Ukraina atas Laporan Rusia

- 12 Maret 2022, 07:53 WIB
Sidang majelis umum menyetujui resolusi pbb agar rusia menghentikan serangan ke ukraina.
Sidang majelis umum menyetujui resolusi pbb agar rusia menghentikan serangan ke ukraina. /Instagram/unitednations

Itu termasuk biolab Fort Detrick milik Pentagon yang berbasis di Negara Bagian Maryland, terkait asal mula Covid-19, di mana China telah lama dituduh Barat sebagai dalang virus tersebut.

“Apa niat sebenarnya Amerika? Apa sebenarnya yang mereka lakukan?” tanya juru bicara China itu.

Sebelumnya, masih dilaporkan Sputnik International, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan telah memantau dengan cermat program senjata biologis yang dikembangkan oleh Pentagon di negara-negara bekas Uni Soviet.

Nuland menyatakan, Ukraina menjadi tuan rumah apa yang disebutnya sebagai 'fasilitas penelitian biologis', dan menambahkan bahwa AS khawatir semua itu bisa berada di bawah kendali pasukan Rusia.

Operasi khusus langsung digelar Kremlin dari berbagai penjuru di Ukraina setelah militernya menerima perintah penghancuran mendesak terhadap patogen berbahaya, termasuk antraks, kolera, dan wabah yang jelas melanggar Konvensi Senjata Biologis dan Racun (BTWC).

“Sekarang dokumen-dokumen tersebut sedang dianalisis oleh spesialis militer dari pasukan perlindungan radiasi, kimia dan biologi Rusia,” kata juru bicara kementerian, Igor Konashenkov.

Eksperimen Pentagon Kesulitan pasca Operasi Khusus Rusia. Ditambahkan, Pentagon telah mengalami kesulitan dalam melanjutkan eksperimen biologis rahasianya dengan dimulainya operasi khusus Rusia di Ukraina.

Ketika operasi khusus dilancarkan Rusia di Ukriana, menurut Konashenkov, fasilitas itu sedang mengembangkan komponen untuk senjata biologis.

"Dengan dimulainya operasi militer khusus, Pentagon memiliki keprihatinan serius tentang pengungkapan eksperimen biologi rahasia di wilayah Ukraina," katanya.

Dalam waktu dekat, kementerian akan merilis analisis dokumen yang diterima.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Sputnik News Moscow Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x