DK PBB Sidangkan AS Terkait Temuan Puluhan Biolab di Ukraina atas Laporan Rusia

- 12 Maret 2022, 07:53 WIB
Sidang majelis umum menyetujui resolusi pbb agar rusia menghentikan serangan ke ukraina.
Sidang majelis umum menyetujui resolusi pbb agar rusia menghentikan serangan ke ukraina. /Instagram/unitednations

Masih dari Sputnik International, kontroversi telah lama mengelilingi semua 'fasilitas biologis' jenis ini yang didirikan di Georgia, Kazakhstan, Uzbekistan, dan Tajikistan pasca runtuhnya Soviet.

Selain itu sempat muncul desas-desus bahwa eksperimen yang didanai Pentagon ini telah menjadikan pasukan militer lokal sebagai kelinci percobaan untuk diperiksa terkait ketahanan terhadap penyakit berbahaya.

Pada Senin lalu, Pasukan Perlindungan Nuklir, Biologi, dan Kimia Rusia, mengungkapkan adanya jaringan lebih dari 30 laboratorium biologi di seluruh Ukraina yang dijalankan oleh militer AS.

Beberapa fasilitas ini dikhawatirkan terlibat dalam produksi senjata kimia.

Dalam sebuah pengarahan, komandan Pasukan NBC Letnan Jenderal Igor Kirillov menyatakan, AS menghabiskan lebih dari 200 juta dolar AS untuk program tersebut.

Program ini dibagi menjadi pekerjaan pemantauan, penelitian dan sanitasi-epidemiologis, termasuk studi agen senjata biologis potensial dengan fokus alami yang dapat menular ke manusia.

Pekerjaan tersebut dilaporkan telah dilakukan di bawah lingkup Badan Pengurangan Ancaman Pertahanan Pentagon dengan kontraktor swasta Black & Veatch untuk membantu mengimplementasikan proyek.

Mengutip contoh konkret, Kirillov melaporkan keberadaan laboratorium di Kota Lviv, Ukraina barat, yang menangani agen infeksi, termasuk wabah, antraks, dan brucellosis.

Sedangkan laboratorium di kota timur Kharkov dan Poltava, menangani difteri, salmonellosis, dan disentri. Pada 2020 dan 2021, lanjutnya,

Pentagon menghabiskan 11,8 juta dolar AS untuk sebuah proyek yang dikenal sebagai Diagnostik, Pengawasan, dan Pencegahan Penyakit Zoonosis di Angkatan Bersenjata Ukraina.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Sputnik News Moscow Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x