Ini karena AS khawati bahwa rudal-rudal itu mengarah ke negaranya, walaupun ternyata serangan itu belum terbukti.
Sementara pada Kamis ini, pihak militer Korsel meyakini bahwa dua rudal balistik berhasil ditembakkan ke laut dalam putaran keenam peluncuran senjata Korut pada Januari 2022 ini.
Para ahli menegaskan, langkah Korut begitu luar biasa cepat terkait aktivitas pengujian rudalnya, yang bertujuan untuk menggarisbawahi niat negara tersebut untuk menekan pemerintahan Presiden AS Joe Biden terkait negosiasi yang telah lama terhenti.
Selain itu, uji coba rudal ini juga sebagai bertukar pelepasan sanksi yang melumpuhkan pimpinan AS ke Korut, dan langkah-langkah denuklirisasi Korut.
Tekanan baru datang ketika pandemi semakin mengguncang ekonomi Korut, yang sudah babak belur oleh sanksi yang dipimpin AS terkait program senjata nuklirnya, dan puluhan tahun salah urus oleh pemerintahnya sendiri.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan menegaskan, senjata-senjata itu, yang kemungkinan besar jarak pendek, diluncurkan lima menit dari kota pantai timur Hamhung, dan terbang 190 kilometer pada puncak 20 kilometer sebelum mendarat di laut.
Baca Juga: Korut Meradang Dituduh Ancaman: Awas Kamu Amerika!
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, yang menggambarkan penembakan rudal berulang-ulang Korut itu sebagai 'sangat disesalkan', menyatakan bahwa sejauh ini tidak ada laporan kerusakan kapal dan pesawat di sekitar pantai Jepang.
Pejabat senior keamanan dan militer Korsel berkumpul untuk pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional.