Terlepas dari kekhawatiran internasional atas aktivitas senjatanya, Koreut masih akan memimpin forum perlucutan senjata PBB selama satu bulan kepresidenan antara 30 Mei hingga 24 Juni 2022, menurut pernyataan PBB.
Konferensi Perlucutan Senjata PBB, yang memiliki 65 negara anggota dan berfokus pada isu-isu perlucutan senjata nuklir, menyatakan bahwa kepresidenan konferensi, dirotasi di antara negara-negara anggota.
UN Watch, sebuah kelompok aktivis yang berbasis di Jenewa, menyerukan duta besar AS dan Eropa untuk keluar dari konferensi selama kepresidenan Korut.
Dinyatakan bahwa Korut mengancam akan menyerang negara-negara anggota PBB lainnya dengan rudal, dan melakukan kekejaman terhadap rakyatnya sendiri.***