Israel Ungkap Kematian Misterius Perwira Intelijennya!

- 8 Juni 2021, 01:34 WIB
Tentara wanita IDF berdiri dalam formasi pada upacara militer pada 2014./ISTOCK VIA MY JEWISH LEARNING/
Tentara wanita IDF berdiri dalam formasi pada upacara militer pada 2014./ISTOCK VIA MY JEWISH LEARNING/ /ISTOCK VIA MY JEWISH LEARNING

KALBAR TERKINI - Badan Pertahanan Israel (Israel Defense Force/IDF) akhirnya mengungkapkan  misteri kematian seorang perwira tinggi intelijennya selama  perang dengan Hamas, 10-21 Mei 2021. Pengumuman ini diklaim penting menyusul ramainya pemberitaan di media Israel dan luar negeri sejak Minggu, 6 Juni 2021.

Hanya saja, penyampaian pihak IDF tersebut tetap merahasiakan nama perwira tersebut, yang dinamakan oleh media-media Israel sebagai Petugas X. Sebagaimana pula ditulis Kalbar-Terkini.com, Petugas X ditemukan tewas di penjara rahasia militer Israel Neve Tzedek, Minggu, 16 Mei 2021, ketika perang roket Israel-Hamas memauski hari keenam.

Baca Juga: Google Rajai Iklan Prancis , Pemerintahnya Naik Darah!

Petugas X tewas di balik jeruji penjara yang dibuka selama pertempuran itu. Dikutip  dari The Jerusalem Post, Senin, 7 Juni 2021, Petugas X  dipenjarakan sejak September 2021, karena dituduh sengaja melakukan pelanggaran yang menyebabkan 'kerusakan parah pada keamanan nasional'.

Menurut pernyataan IDF, penyelidikan terhadap petugas tersebut, yang identitasnya masih dirahasiakan, dibuka 'mengikuti informasi mengenai pelanggaran serius terhadap keamanan negara', IDF mengklaim, penyelidikan terhadap perwira yang bertugas di unit teknologi Divisi Intelijen IDF ini menemukan fakta bahwa  Petugas X  telah 'secara sadar melakukan sejumlah tindakan,  yang sangat merusak keamanan negara'.

"Dia telah 'sadar akan potensi kerusakan keamanan nasional,  sebagai hasil dari tindakannya, bahkan mencoba menyembunyikannya. Dia telah bekerja sama selama interogasi, dan mengakui banyak tindakan yang dikaitkan dengannya," tegas pernyataan IDF.

Baca Juga: Alzheimer, Penyakit 'Ngeri-ngeri tak Sedap' Jelang Usia Tua

Penyelidikan, lanjut IDF, juga menemukan bahwa Petugas X 'bertindak secara independen, untuk motif pribadi, dan bukan untuk motif ideologis, nasionalis, atau ekonomi. "Pada akhir penyelidikan, Petugas X didakwa atas tuduhan pelanggaran keamanan yang serius," kata militer, menambahkan bahwa 'bobot diberikan pada kerusakan signifikan yang disebabkan oleh dugaan pelanggaran'.

Audiensi diadakan secara tertutup 'untuk alasan keamanan nasional, bahkan keluarga Petugas X hadir di beberapa audiensi. Menurut IDF, Petugas X tidak didakwa dengan spionase atau pengkhianatan,  dan tidak pernah berhubungan dengan, atau digunakan oleh agen asing, kemudian tuduhan dibatalkan  hingga kematiannya.

Namun, masih dilansir The Jerusalem Post, Keluarga Petugas X telah diblokir untuk mengetahui rincian penyelidikan. Pihak keluarga pada Senin menyatakan bahwa mereka ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi sebelum perintah pembungkaman dicabut,  dan masyarakat umum diklaim harus mengetahui rincian kasus tersebut.

Baca Juga: Saudi tak Mau Tahun Haji jadi Episentrum Covid-19!

 IDF Akui Tertekan Berita Menyesatkan

Oditur militer Israel menegaskan selama sesi terbuka bahwa pihaknya berusaha untuk menghapus segmen perintah pembungkaman dalam kasus tersebut. Ini  karena ada sejumlah artikel yang diterbitkan baik di Israel maupun di luar negeri tentang kasus ini, dengan beberapa pernyataan bahwa pihaknya melanggar perintah pembungkaman, dan membahayakan keamanan nasional.

Bahkan, masih menurut IDF,  ada juga sejumlah media luar negeri yang menerbitkan artikel menyesatkan alias tidak benar. 

Pihak keluarga telah meminta agar perintah pembungkaman dicabut terkait perawatan medis yang diberikan kepada Petugas X dan kondisi penahanannya.  

Namun, alasan penangkapan dan rincian lainnya masih belum diizinkan untuk dipublikasikan oleh IDF. 

Pengacara keluarga, Letnan Kolonel (Purn) Benny Kuznitz menegaskan bahwa 'sebagai seseorang yang menemani Petugas X dari hari penangkapannya hingga kematiannya yang tragis, dia mengenal seorang pemuda (Petugas X) dengan nilai-nilai yang di matanya melakukan segala kekuatan dan bakatnya untuk melindungi keamanan nasional. 

Baca Juga: Kostrad Gelar Upacara Tradisi Sambut Mayjen TNI Dudung Abdurachman sebagai Panglima

Pria -yang identitasnya berada di bawah dua perintah pembungkaman oleh sensor militer dan pengadilan- ini  meninggal di penjara Neve Tzedek. Petugas X tidak ditahan di sel isolasi tetapi di sel dengan narapidana lain yang difilmkan setiap saat.

Selama penahanannya, IDF menyatakan bahwa Petugas X telah memberikan semua haknya, dan secara teratur menerima perawatan medis, melihat anggota keluarganya secara teratur, dan tetap berhubungan dengan teman-temannya.  

"Pejabat dari departemen intelijen juga mengunjunginya beberapa kali," kata pihak militer. 

Petugas X ditemukan dalam kondisi serius di selnya pada 16 Mei  2021 malam, kemudian dinyatakan meninggal di rumah sakit.Dia sempat diotopsi oleh dokter yang mewakili keluarga yang hadir. Hasil tes toksikologi belum diterima,  dan penyebab resmi kematian belum diberikan.

Baca Juga: Kejahatan Siber Ancam Pengguna Media Sosial, Berikut 4 Cara Mengatasinya, di antaranya Password

Pihak keluarga telah menolak klaim bahwa Petugas X bunuh diri. Petugas X teah dimakamkan di pemakaman sipil,  dan tidak akan dianggap sebagai prajurit yang gugur karena telah dibebaskan dari IDF selama berada di penjara atas permintaannya sendiri. 

Perwakilan dari kantor kejaksaan militer, Letkol Matan Smolush menegaskan bahwa kematian itu adalah 'insiden tragis dan mengejutkan, serta beberapa publikasi tentang petugas dan kematiannya 'berisi representasi yang tidak akurat dari mendiang petugas itu. 

"Tidak ada lagi ketakutan akan terhambatnya keadilan. Karena  itu,  tidak ada halangan untuk mencabut perintah pembungkaman tersebut,” katanya, Senin.*** 

 

Sumber: The Jerusalem Post

 

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah